IKLAN

Kolom Syarif

Hanya di Indonesia: Pacaran Lama dengan Si A, Tetapi Nikahnya dengan Si Z

587
×

Hanya di Indonesia: Pacaran Lama dengan Si A, Tetapi Nikahnya dengan Si Z

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si

BENAR kata Gus Dur bahwa di Indonesia selalu inkonsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Ketidakkonsistenan itu selalu terjadi dalam semua sepek kehidupan.

Kejatuhan Gus Dur dari jabatan Presiden pun menurutnya inkonstitusional dan ketidakkonsistenan bangsa ini, tetapi itulah Gus Dur selalu memiliki kecerdasan dalam melihat berbagai fenomena Indonesia yang sangat di cintainya, tetapi semua nya dihadapi dengan tenang dan santai oleh Gus Dur, begitu aja kok repot. 

Kali ini kekecewaan dialami SBY. Mantan peraih Adhimakayasa sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1973 itu mencurahkan seluruh isi hati dan pengalaman nya dalam perjalanan politik bangsa ini.

SBY dan partainya merasa dihianati dan kecewa atas ketidakkonsistenan Partai Nasdem dan Capres Anies Baswedan yang memilih pasangan Cawapres nya Muhaimin iskandar bukan AHY. 

Ternyata Anies hanya manis dibibir, sebut SBY.  Bukti-bukti konkrit janji Anies telah diperlihatkan ke Publik, hingga surat Cinta mantan Gubernur DKI itu untuk meminang AHY sebagai Cawapres.  Beda SBY beda juga Prabowo.

Baca:  Logika, Etika dan Estetika Sabar Akan Berbuah Sukses

Mantan Dan Kopasus di era Pak Harto itu, ternyata santai dan ikhlas melepas Cak Imin yang telah berpacaran dengan nya hampir setahun. Bagi Prabowo, dalam politik itu selalu mencair dan dinamis. Ketua umum Partai Gerindra itu menghargai dan menghormati keputusan yang diambil Cak imin.

Perselingkuhan politik di Indonesia dijalankan oleh semua partai politik, karena perselingkuhan politik adalah kewajiban, sehingga tanpa perselingkuhan tidak akan terjadi yang namanya perkawinan politik. 

Kekecewaan pun dialami oleh Cak imin, sebagai Ketua umum PKB, dirinya lah yang lebih awal berpacaran dengan Prabowo bukan yang lainnya. Tetapi lagi-lagi janji-janji manis yang mereka pernah ucapkan, semuanya sirna setelah Prabowo menemukan wanita-wanita cantik (Golkar dan PAN) yang lebih menjanjikan secara politik. 

SBY sama dengan Cak Imin, langsung merespons cepat atas prilaku politik yang kelihatannya membahayakan hubungan kemesraan. Bagi SBY dan Cak imin, harga diri dan kehormatan jauh lebih luhur dari pada sebuah kekuasaan. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, demikian ungkap SBY. Kita bersyukur, kata SBY. 

Baca:  Tanggapan Atas Respons Opini Cawe-Cawe Kok Dipermasalahkan?

Tuhan mendesaian perpisahan ini di saat ini. Seandainya perpisahan ini dilakukan Nasdem dan Anies Baswedan menjelang 14 Februari 2024, kita akan lebih kecewa lagi ungkap SBY. 

Secara sosiologis dan psikologis politik yang paling sakit atas semua perselingkuhan politik ini  adalah Anis Baswedan sekalipun dibalik senyuman seorang Anies Baswedan tersimpan rasa sakit yang sulit ia ungkapkan. 

Dirinya bukan lah Ketua umum partai, bukanlah penentu dan pengambil keputusan siapa yang akan menjadi Cawapres. King maker nya adalah Surya Paloh, dan semua orang tau itu. 

Bila SBY dan Demokrat menyebut Anies sebagai penghianat, itu tingkat kebenaran nya hanya 60 %, karena yang menentukan Cawapres itu adalah Surya Paloh. 

Dan kejujuran politik Anies Baswedan benar, ia memang telah sehati dengan AHY untuk menggandengnya sebagai Cawapres. Saat ditawari dan di arahkan oleh Surya Paloh untuk menerima Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, maka mantan Gubernur DKI itu hanya mengamini dan samikna waatakna. 

error: Content is protected !!