Banggai, Luwuk Times— Hasil survei oleh Partner Survei Politik rupanya tidak akurat. Pasalnya, lembaga survei ini mengklaim kemenangan berpihak pada pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Sulianti Murad-Samsulbahri Mang.
Data itu bertolak belakangan dengan hitung cepat tim paslon Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili (AT-FM). Hasil quick count itu duet petahana menang pada pemungutan suara ulang (PSU) dua kecamatan, Simpang Raya dan Toili.
Sebagaimana pemberitaan beberapa media, Partner Survei Politik mengeluarkan hasil survei dengan menempatkan Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang unggul pada Simpang Raya.
Kemudian Kecamatan Toili, survei per tanggal 22-24 Maret 2025, paslon Anti-Bali kalah tipis.
Hasil survei oleh Partner Survei Politik untuk tiga pasangan calon Pilkada Banggai, yakni:
Simpang Raya
1). Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili 31,5 persen
2). Herwin Yatim-Hepy Manopo 16,9 persen
3). Sulianti Murad-Samsulbahri Mang 48,5 persen
Kecamatan Toili
1). Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili 45,8 persen
2). Herwin Yatim-Hepy Manopo 7,6 persen
3). Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang 45,0 persen
Quick Count AT-FM
Sementara itu, berdasarkan hitung cepat tim AT-FM, pasangan calon petahana ini unggul tipis atas 2 rivalnya, yakni Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang dan Herwin Yatim-Hepy Yeremia Manopo.
Pasangan AT-FM unggul dengan perolehan suara 35,10 persen. Urutan kedua Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang 34,81 persen. Dan terakhir Herwin Yatim-Hepy Yeremia Manopo yang hanya 10,07 persen.
Data ini masih menunggu 1 TPS dari Kecamatan Simpang Raya. Sedangkan Kecamatan Toili sudah masuk 100 persen.
Jika akumulasi dengan sisa perolehan suara 21 kecamatan, AT-FM unggul dengan perolehan 94.721 suara. Sedang Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang 93.936 suara.
Ketidak akuratan hasil survei tersebut, bukan hanya pada PSU 5 April 2025.
Pada Pilkada Banggai 27 November 2024 lalu, ada Lembaga survei yang mengklaim kemenangan paslon Anti-Bali.
Data itupun berbanding terbalik dengan hitung cepat tim AT-FM.
Dengan melesetnya dua kali hasil survei tersebut, maka dipastikan kepercayaan publik terhadap lembaga survei menurun. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post