Surat An-Nisa’ Ayat 32
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Penjelasan diatas bahwa janganlah kita iri terhadap orang diberi karunia melebihi dari yang lainnya. Maka berdoalah minta karunia kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak diperbolehkan iri dan dengki, kecuali pada dua perkara. Pertama, seseorang yang diberi Allah harta kekayaan lalu ia menghabiskan harta kekayaan itu pada jalan yang benar. Kedua, seseorang yang diberi ilmu lalu ia mengamalkanya dan mengajarkannya pada orang lain”. (HR. Muslim)
Jadi rezeki bukan manusia yang mengatur. Allah yang mengaturnya. Ada orang yang diluaskan rezekinya dan ada pula yang disempitkan.
Maka kita tidak boleh iri terhadap orang yang diberi rezeki melebihi dari yang lainnya. Karena Allah pemberi rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Marilah kita berdoa kepada Allah. Ya Allah berikanlah Rezeki yang berkah dan halal.
Jika rezekiku ada dilangit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sukar, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku jauh dekatkanlah.
Semoga yang membaca doa ini dikabulkan.
Rezekiku tidak akan tertukarkan dengan rezekinya orang lain. Rezekiku tidak akan diambil orang lain.
Amalku tidak akan dikerjakan oleh orang lain. Dan Allah selalu melihatku, sehingga aku merasa malu jika aku melakukan perbuatan maksiat. *
Jamal Sahil
Discussion about this post