Banggai

Kasus Diare di Banggai Meningkat, Kadis Kesehatan I Wayan Suartika Keluarkan Imbauan

1313
×

Kasus Diare di Banggai Meningkat, Kadis Kesehatan I Wayan Suartika Keluarkan Imbauan

Sebarkan artikel ini
Penulis: Sofyan Labolo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dr. I Wayan Suartika

Luwuktimes.id — Kasus diare di Kabupaten Banggai meningkat tajam. Tingginya kasus muntaber dalam sepekan ini, menyebabkan sejumlah ruang perawatan baik di RSUD Luwuk maupun di Puskesmas, bahkan klinik kesehatan disesaki pasien. Para pasien didominasi anak-anak.

Melonjaknya kasus diare, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banggai dr. I Wayan Suartika bersikap.

Dia pun mengeluarkan surat imbauan kepada Kepala UPTD Puskesmas se Kabupaten Banggai.

Surat bernomor 400.7/2.427/Dinkes tanggal 30 Januari 2024 itu memuat beberapa poin.

Pertama, menghimbau kepada semua Kades dan Lurah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat di tananan rumah tangga.

Diantaranya menggunakan air bersih, mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih dan matang, menggunakan jamban dan membuang sampah pada tempatnya.

Baca:  Pesan Kapolda Sulteng Buat Tiga Kapolres yang Baru Ia Lantik

Selanjutnya, pemberian imunisasi rotavirus tepat waktu pada anak usia 2,3 dan 4 bulan dan memasak terlebih dahulu air yang akan dikonsumsi, termasuk air mineral kemasan.

Kedua, Puskesmas dan jejaringnya termasuk bidan desa, agar dapat menjaga ketersediaan oralit dan zink serta melaksanakan tatalaksana kasus atau penderita yang memenuhi standar melalui lima langkah.

Kelima Langkah itu mencakup, rehidrasi menggunakan oralit asmolaritas rendah.

Pemberian zink selama 10 hari berturut turut serta melakukan pemantauan ulangan pasien pada hari ke 4,7,10 dan pemantauan diare berulang, yang dihitung 2-3 bulan dari tanggal kunjungan berobat diare.

Baca:  Di Mata FORKOT, Herwin Yatim Politisi Bernyali Besar

Pemberian ASI dan makanan sesuai usia. Pemberian antibiotik sesuai indikasi.

Pemberian nasehat kepada ibu atau pengasuh tentang tata cara pemberian oralit, zink, ASI atau makanan dan tanda tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan.

Ketiga, petugas surveilans bersama dengan penanggungjawab program diare melaporkan secara rutin (periode harian) jumlah kasus diare yang dilayani Puskesmas atau dirujuk ke RS pada wasor surveilans kabupaten.

“Hal itu terus dilakukan sampai dengan status kewaspadaan dini tidak berlaku,” demikian surat imbauan Kadinkes Banggai I Wayan Suartika. *

error: Content is protected !!