MARI kita lihat peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW. Saat itu diperlihatkan pemandangan penduduk neraka.
Ada orang lidahnya setiap saat semakin panjang, berlilit lilit diinjak orang di jalan.
Ada lagi seseorang yang membawa bara neraka di sebuah piring. Lalu bara itu dimakannya, langsung tembus dari mulut hingga ke anusnya.
Orang itu melolong sangat kesakitan. Namun bara itu kembali dimakannya, dan tembus lagi sampai ke anusnya. Dia melolong kembali. Begitulah seterusnya.
Ada pula orang yang perutnya sebesar kamar. Setiap akan berdiri, orang itu langsung terbanting jatuh. Dicobanya lagi berdiri, namun ia jatuh lagi. Begitulah seterusnya.
Ada juga pemandangan perempuan lacur. Orang yang saling pukul kepala dengan martil dan sebagainya.
Rassulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril yang menemani beliau:
“Apa dosa-dosa orang itu wahai Jibril,” tanya Rasulullah SAW.
Malaikat Jibrilpun menjelaskan, bahwa orang yang memotong-motong lidahnya itu, adalah diakibatkan dosanya yang sering bergunjing, membicarakan keburukan saudaranya.
Adapun orang yang memakan bara api neraka itu disebabkan waktu di dunia ia suka memakan harta anak yatim dengan cara tidak benar.
Sedangkan orang yang perutnya sebesar kamar itu disebabkan dosanya yang suka memakan riba, bunga uang.
Malaikat Jibril Menangis
Malaikat Jibril bercerita tentang api neraka bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun. Sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala.
Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun. Lantaran suhu panasnya api itu berubah warna menjadi putih.
Lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memanaskannya selama 1.000 tahun lagi. Sehingga apinya berubah hitam pekat dan gelap.
Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah, ujar Jibril pun menangis.
Mengapa engkau menangis Ya Jibril? tanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Aku takut kepada jiwaku, ucap Jibril.
Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala? kata Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Benar, akan tetapi takdir Allah bisa berlaku atas siapa saja.
Bukankah Iblis itu asalnya adalah penduduk surga. Lalu berlaku takdir Alalh Subhanahu Wa Ta’ala atasnya, hingga iblis menjadi penghuni neraka, urai Jibril.
Yaa Allah, jauhkanlah aku, keluarga ku dan setiap orang yang mengucapkan “aamin” dari siksa api neraka dan jadikanlah kami golongan orang-orang yang beriman yang menjadi penghuni surga Mu.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin. *
Jamal Sahil
Discussion about this post