Banggai, Luwuk Times – Anggota DPD RI Andhika Mayrizal Amir mengaku tak mengetahui banyak soal progres pembentukan Provinsi Sulawesi Timur (Sultim).
Tapi bukan berarti, senator muda asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng) ini tak mengetahui perkembangan informasi update tentang daerah otonomi baru (DOB).
Bicara soal pemekaran wilayah, anak dari mantan Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir ini, lebih respek terhadap DOB Kabupaten Tompotika atau Kabupaten Batui-Toili, ketimbang Sultim.
Kepada sejumlah media Kota Luwuk Kabupaten Rabu (28/05/2025), Andhika mengatakan, sampai dengan saat ini cukup masif dorongan untuk DOB.
“Bukan cuma Banggai. Dorongan yang masuk ke DPD RI untuk DOB sangat gencar,” kata Andhika.
Hanya saja aspirasi pembentukan daerah baru itu masih terganjal dengan kebijakan moratorium dari pemerintah pusat.
Meski begitu tambah Andhika, tidak sedikit calon DOB di Indonesia yang terus melengkapi persyaratan.
Bagi Andhika langkah itu efektif. Ketika kran moratorium terbuka, maka proses pemekaran wilayah lebih cepat. Mengingat syarat DOB telah terpenuhi.
Andhika lebih yakin Kabupaten Tompotika dan Kabupaten Batui Toili akan terbentuk, ketimbang Sultim.
Alasannya, karena dokumen persyaratan kedua calon DOB yang akan memisahkan dari induk Kabupaten Banggai itu lebih siap.
“Saya lihat sendiri, dokumen persyaratan DOB Tompotika dan Batui-Toili sudah ada. Dokumen itu saya lihat sejak 2023 lalu,” kata Andhika.
“Berbeda dengan Sultim. Sampai dengan saat ini, saya belum tahu progres nya. Karena dokumen persyaratan saya tak lihat di DPD,” tambahnya.
Senator Komite I DPD RI ini mengaku cukup banyak calon DOB yang masuk dalam daftar moratorium.
Dia tak menyebut angka pasti. Namun estimasi nya, ada 100 lebih calon DOB dalam lingkaran moratorium.
“Saya berharap proses pemekaran tetap jalan, sambil menunggu moratorium terbuka. Bagi saya itu efektif. Pas terbuka, tentu saja yang sudah lengkap dokumennya itu yang lebih dulu mekar,” tutup Andhika. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post