Pada kesempatan itu, alumni HMI Cabang Luwuk ini merincikan apa saja program kerja yang telah ia lakoni selama menahkodai desa itu.
Pertama, program 1 kepala keluarga (KK) 1 ekor sapi. Program ini masih menyisahkan 50 KK lagi. Sehingga ini menjadi salah satu dasarnya untuk kembali berkompetisi pada pilkades periode ketiga.
“Masih sekitar 50 Kk lagi yang harus saya tuntaskan. Tujuannya untuk pemerataan dan keadilan,” ucapnya.
Kedua yakni inovasi taman desa. Alamsyah patut bersyukur, karena satu-satunya desa Kecamatan Nambo yang punya konsep seperti itu.
“Nama taman desanya adalah Taman Siomalom,” katanya.
Ketiga adalah jalan lingkar desa. Sebelumnya tidak ada akses ke jalan pemukiman. Tetapi selama kepemimpinannya akses itu terbuka sehingga dapat menembus ke desa tetangga.
Selanjutnya Sayambongin tercatat sebagai desa penerima terbanyak bantuan langsung tunai (BLT) se Kecamatan Nambo.
Program kerja yang telah dinikmati warga lainnya yaitu, penerangan lampu jalan dan lampu tenaga surya. Bahkan sampai pada lorong dan tempat pemakaman umum.
“Ini yang membedakan antara Sayambongin dengan desa lain. Desa kami pada malam hari terang benderang,” kata Alamsyah.
Selain abrasi pantai terpenuhi juga jalan kantong produksi sementara dalam proses rehab tahun ini.
Buah karya lainnya yakni pembangunan lapangan bola hasil yang merupakan swadaya masyarakat dengan pihak lain, tanpa ikatan. *
Discussion about this post