Luwuktimes.id — Apa yang dilakukan tentara Pendudukan Israel selama agresi militer terhadap warga sipil Jalur Gaza, Palestina semakin memalukan.
Tak hanya menghabisi nyawa warga. Tentara yang diandalkan kakek Benyamin Netanyahu ini rupanya juga mencuri harta milik warga Gaza, berupa uang, emas hingga perhiasan.
“Selama perang brutal ini, tentara Pendudukan Israel mencuri uang, emas, dan perhiasan dari Jalur Gaza yang diperkirakan mencapai 90 juta shekel,” ungkap Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina, Ismail Abu Tsawabitha, Senin (8/1/2024).
Jika dirupiahkan, 1 shekel sekira Rp4.200, maka nilai harta yang digasak militer Israel mencapai Rp378 miliar.
Ismail menyebut pencurian tersebut berasal dari warga Jalur Gaza ketika pemeriksaan di pos pemeriksaan. Seperti pos pemeriksaan Jalan Salah al-Din, dan dengan merampok rumah, toko, dan toko penukaran mata uang.
Militer Israel kata Ismail, mengambil foto kenang-kenangan lalu merekamnya. Dari rekaman-rekaman itu, mereka mengunggahnya di akun media sosial. Aksi itu diungkap media Ibrani yang berafiliasi dengan pendudukan.
Bunuh Warga Sipil
Ismail juga melaporkan bahwa hari ke 94 ‘Badai Al-Aqsha’ masih terus dilancarkan tentara Pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya. Militer Israel terus menargetkan dan membunuh warga sipil, anak-anak, dan perempuan.
“Dan dengan perang brutal ini, pembantaian terhadap seluruh keluarga terus berlanjut. Sementara dunia hanya berdiam diri dan menyaksikan kejahatan brutal ini, tanpa bergerak sedikit pun,” ungkap Ismail Abu Tsawabitha.
Mengingat kenyataan bencana yang dialami di sektor kesehatan dan rumah sakit di Jalur Gaza, Kantor Media Pemerintah Palestina kembali menyerukan kepada negara Mesir untuk segera membuka penyeberangan Rafah dan setuju untuk segera memindahkan 6.000 orang yang terluka untuk mendapatkan parawatan di luar negeri. Sebab, rumah sakit di Jalur Gaza tidak mampu merawat warga yang terluka.
Bagi mereka yang terluka, jumlahnya bertambah ratusan setiap hari. Mengingat terus berlanjutnya penjajahan yang menargetkan sektor kesehatan, hingga menyebabkan 30 rumah sakit tidak dapat berfungsi sama sekali.
Jumlah korban luka melebihi 59.000, termasuk 6.000 korban luka, dan hampir 5.000 korban luka berat. * stp
Discussion about this post