Menarik untuk dikaji dan di renungkan kata-kata tertinggi, luhur dalam dimensi mulia. Dan kata-kata terbaik dan tertinggi dalam dimensi utama.
Bagi seorang ASN-PNS, Prajurit TNI / Polri dan profesi birokrasi lainnya yang sudah bersumpah dan berjanji, sangat jelas mereka lebih mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Hal ini sangat mendasar bila berbicara kepentingan negara dan rakyat, harus diatas kepentingan pribadi dan keluarga.
Tugas-tugas prajurit TNI-Polri dan PNS dalam kondisi terbaik mereka, dimana kondisi keluarga dan orang tua dalam kondisi aman dan nyaman, maka tugas negara dan bangsa lebih utama dari pada kepentingan pribadi dan keluarga.
Namun bila kondisi keluarga dalam kondisi terburuk: sakit, meninggal dan kondisi darurat lainnya, maka seorang prajutir TNI, Polri dan PNS harus menomor satukan keluarga dari pada kepentingan bangsa dan negara.
Pilihan-pilihan dalam pengambilan keputusan seperti ini harus di dasarkan kepada pertimbangan yang logis dan bermoral atau pertimbangan yang baik dan etis.
Oleh karena itu negara selalu memberikan kebijakan yang sangat manusiawi, bila ada PNS atau prajurit yang keluarganya sakit atau yang bersangkutan sakit, maka negara memberikan cuti sakit, izin alasan penting, cuti tahunan, cuti bersalin dan sebagainya.
Pandangan negara terhadap keluarga bukan pendekatan kekuasaan, tetapi pendekatan kemanusiaan.
Negara beranggapan bahwa keluarga merupakan pondasi kebangsaan yang kuat, dan negara akan kuat bila keluarga-keluarga kuat.
Semakin baik kondisi sebuah keluarga maka akan semakin baik kondisi negara.
Tugas-tugas negara itu terbaik dan utama, tetapi tidak semulia dan seluhur tugas-tugas dalam keluarga.
Untuk apa membela negara dan bangsa bila hal itu akan menghancurkan keluarga, dan sebaliknya untuk apa memuliakan keluarga bila merusak nama baik serta kehormatan negara dan bangsa.
Discussion about this post