KEBANYAKAN penghuni neraka adalah para wanita. Sudah pasti Allah Swt punya alasan sehingga kaum Hawa itu lebih mendominasi neraka ketimbang kaum laki laki.
Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri wanita penghuni neraka sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dan berdasarkan dalil-dalil agama:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ يَوْمَ الْعِيدِ… وَوَعَظَ النَّاسَ وَذَكَّرَهُمْ ثُمَّ مَضَى حَتَّى أَتَى النِّسَاءَ فَوَعَظَهُنَّ وَذَكَّرَهُنَّ فَقَالَ تَصَدَّقْنَ فَإِنَّ أَكْثَرَكُنَّ حَطَبُ جَهَنَّمَ فَقَامَتْ امْرَأَةٌ مِنْ سِطَةِ النِّسَاءِ سَفْعَاءُ الْخَدَّيْنِ فَقَالَتْ لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الشَّكَاةَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ قَالَ فَجَعَلْنَ يَتَصَدَّقْنَ مِنْ حُلِيِّهِنَّ يُلْقِينَ فِي ثَوْبِ بِلَالٍ مِنْ أَقْرِطَتِهِنَّ وَخَوَاتِمِهِنَّ
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Aku telah mengikuti shalat hari raya bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memberikan nasehat kepada manusia dan mengingatkan mereka. Setelah itu, beliau berlalu hingga sampai di tempat kaum wanita serta memberikan nasehat dan peringatan kepada mereka.
Beliau bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena kebanyakan kalian akan menjadi bahan bakar neraka jahannam.”
Maka berdirilah seorang wanita terbaik di antara mereka yang ber-pipi kemerah-merahan seraya bertanya:
“Kenapa ya Rasulullah?”.
Rasulullah menjawab:
“Karena kalian lebih banyak mengeluh dan mengingkari kebaikan suami.”
Maka mereka pun menyedekahkan perhiasan yang mereka miliki dengan melemparkannya ke dalam kain yang dihamparkan Bilal, termasuk cincin dan kalung-kalung mereka.
“Aku diperlihatkan Neraka, sebelumnya aku tidak pernah melihat pemandangan yang sangat mengerikan seperti itu.
Dan aku melihat kebanyakan penghuni Neraka adalah kaum wanita.
Mereka bertanya:
“Kenapa wahai Rasulullah SAW?”.
Beliau bersabda: “Dikarenakan kekufurannya !”.
Lalu ada yang bertanya:
“Apakah kufur kepada Allah?”.
Beliau menjawab:
“Kufur terhadap pasangannya. Maksudnya adalah mengingkari kebaikan suaminya.
Jika kamu berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat kamu sedikit kejelekkan, kemudian dia berkata pada suaminya:
“Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun dari kamu”. (HR. Bukhari, no. 1052.)
Durhaka Terhadap Suami
Ciri-ciri wanita penghuni neraka pertama yakni mereka yang durhaka terhadap suaminya.
Ketika seorang wanita menjadi istri, maka ia harus patuh kepada suaminya.
Patuh disini berarti menuruti perkataan suaminya dalam hal kebaikan dan sesuai syariat agama.
Apabila ia mampu menjalakan hal tersebut maka Allah akan membukakan delapan pintu di surga, dan ia bisa memilihnya sesuka hati.
Sebaliknya, seorang istri yang durhaka kepada suaminya maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang pedih di akhirat.
Misalnya saja, ia mengungkit-ungkit keburukan si suami dan melupakan kebaikannya. Kemudian mengumbar-umbar kejelakan suami di hadapan masyarakat, berkata kasar dengan suami tanpa alasan (seperti membentak) dan berbagai macam perbuatan lain yang menyakiti hati suami.
Balasannya adalah neraka.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA, dia berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Saya diperlihatkan Neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuni Neraka adalah para wanita”.
Mereka bertanya, “Kenapa wahai Rasulullah SAW? Beliau bersabda, Dikarenakan kekufurannya.
Lalu ada yang berkata, ‘Apakah kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya.
Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit) kejelekkan. Maka dia akan mengatakan,
‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Tidak seorang wanita pun yang boleh menyakiti hati suaminya melalui kata-kata kecuali Allah SWT akan membuat mulutnya kelak di hari kiamat selebar tujuh puluh dira’, kemudian akan mengikatkannya di belakang lehernya.”
Semoga dengan kisah ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaanya menjadi keluarga sejahtera sakinah mawaddah Warohmah menjadi penghuni surga. Amin Ya Rabbal Alamin. *
Jamal Sahil
Baca Juga: Teka-Teki Imam Al-Ghazali Kepada Para Muridnya
Kunjungi kami di Google News
Discussion about this post