Close ADS

Banggai

Negative Thinking Soal 1 Juta Satu Pekarangan, Begini Jawaban Kadis Ketahanan Pangan Banggai

1686
×

Negative Thinking Soal 1 Juta Satu Pekarangan, Begini Jawaban Kadis Ketahanan Pangan Banggai

Sebarkan artikel ini
Alfian Djibran

BANGGAI, Luwuk Times— Belakangan ini mulai muncul negative thinking soal 1 Juta Satu Pekarangan.

Sebagai OPD yang punya leading sektor buat salah satu program andalan Bupati Banggai Amirudin ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai Alfian Djibran beri tanggapan.

Menurut Alfian kepada Luwuk Times Selasa 25 Juni 2023, program 1 Juta Satu Pekarangan yang dilegelontorkan Pemkab di sejumlah desa dilakukan dengan sejumlah tujuan.

Diantaranya, peningkatan pendapatan keluarga, kebutuhan keluarga, memanfaatkan pekarangan dan tercipta culture pola bercocok tanam yang melembaga serta untuk sinergitas pencegahan stunting.

“Itu semua merupakan tujuan yang diinginkan Pemkab,” kata Alfian.

Statemen Alfian ini sekaligus merespon beberapa pemberitaan yang cenderung negatif thingking.

Alfian kembali menegaskan, hal ini perlu disampaikan, karena bantuan berupa program ini sangat diterima baik masyarakat.

Bahkan warga sangat bersyukur dengan program ini, sehingga sudah merasakan manfaat terhadap peningkatan ekonomi.

Baca:  Keputusan Rapat Deteksi Dini, Poskamling Diaktifkan

Dalam melaksanakan program 1 Juta Satu Pekarangan tambah Alfian berproses dan bertahap.

Mulai dari sosialisasi, calon penerima calon lokasi (CPCL), penetapan penerima penetapan lokasi yang sesuai distribusi bantuan disertai penjelasan cara bertanam dari dinas dan PPL yang ditugaskan termasuk evaluasi setelah pemberian bantuan.

“Tidak benar, kami tidak melakukan pendampingan. Bahkan kami full tim, mulai dari Kadis, Sekdis dan Kabid terkait bersama staf turun langsung saat beberapa kali sosialisasi dan saat pemberian bantuan,” ucap Alfian.

Adapun bentuk bantuan berupa bibit, pupuk perangsang buah dan pestisida.

Saat penyerahan diterima langsung warga serta disaksikan Kades juga beberapa tempat bersama unsur setempat. Dan semua sudah melalui proses sebagaimana protap penyerahan bantuan.

“Perlu kami luruskan, umur tanaman itu hanya kurang lebih 3 bulan. Dengan beberapa kali panen dan setelah itu pohon tanaman itu dengan sendiri akan mengering dan mati,” kata Alfian.

Baca:  Bupati Inginkan Bumdes ada di Desa Lumpoknyo dan Salodik

Dalam berbagai kesempatan, sambung Alfian, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai selalu sampaikan kepada penerima manfaat untuk melakukan keberlanjutan pembibitan ulang agar ada bibit baru sehingga terus bergulir.

Karena program ini akan menyasar kepada desa yang lain untuk mendapatkan program yang sama. Sehingga asas pemerataan itu bisa terpenuhi.

“Saya pikir ini clear, supaya bisa dimengerti tentang masa tumbuh tanaman,” katanya.

Soal kedisipinan dan ketaatan masyarakat untuk memelihara dengan baik dan terus mempunyai kemauan keberlanjutan program ini untuk menyisihkan hasil panen.

Untuk bibit yang baru adalah bagian konsen dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai, yang saat ini terus dilakukan penyerahan, bagaimana pentingnya program untuk kepentingan masyarakat.

“Intinya semua yang dilakukan Pemkab Banggai adalah memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tutup Alfian Djibran. *