Oleh: Taufan Pratama Zasya., PhD
PEMUNGUTAN Suara Ulang (PSU) Kabupaten Banggai telah berlalu. 5 April 2025 menjadi tanggal bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Banggai, khususnya bagi para pendukung Calon Bupati nomor urut 1 atau biasa di sapa AT-FM (Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili).
Untuk kedua kalinya AT-FM dengan mulus melenggang unggul dari 2 calon lainnya. Memecahkan mitos dan mengukir sejarah baru Kabupaten Banggai.
Untuk kedua kalinya, ‘Pinasa’ di obrak-abrik, bergerak sporadis, poros tengah bermain dinamis.
Langkah kuda AT-FM patut diacungi jempol. Membuat seakan pasukan obrak-abrik salah sasaran dan kebingungan menyerang ‘harus lewat mana ya?’.
Mulai dari gugatan tak mendasar, hingga PSU terlaksana, habis akal jegal sana-sini, habis tenaga dan menyerah.
Karakter tenang saat memimpin tercermin dalam bertarung. Mungkin ini jurus utama AT-FM. Tetap tenang walau badai menghadang. Dinamika politik yang pasang surut, tidak membuat lengah AT-FM, tetap lihai melihat peluang dan posisi, langkah strategis yang kerap kali mengejutkan.
Ketulusan dalam memimpin menjadi daya tarik tersendiri bagi AT-FM. Bagaimana tidak, pasangan murni yang terpilih untuk kedua kalinya, tetap kompak, kuat, solid dan mengakar.
Gerakan akar rumput menjadi motor penggerak kemenangan AT-FM. Komandan strategis menjadi posisi penting penentu arah gerakan.
Pasangan nomor urut 3 unggul ribuan suara melampaui AT-FM. Setidaknya AT-FM perlu mengejar ketertinggalan itu dalam PSU kemarin.
Dengan mudah AT-FM melambung jauh dengan selisih 4 ribuan lebih. Seakan Dejavu dengan hasil ini, pasangan nomor urut 3 gigit jari. Untuk ketiga kalinya, Sulianti Murad kalah, Pilkada 2020, Pilkada 2024, PSU 2025.
Berbagai kebijakan populis mulai dari bantuan rumah ibadah, hingga program pertanian yang berpihak kepada peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat Banggai.
Terlepas dari itu, jiwa bisnis Amirudin tidak pernah surut, kacamata pembangunan yang berorientasi bisnis, yang menguntungkan masyarakat dan sirkular ekonomi yang berkelanjutan.
Infrastruktur jalan menjadi kunci kemudahan hilir-mudik, peran ini mempercepat arus barang dan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan populis berdampak kapitalis, proses ini membuat percepatan pembangunan kian melesat, harga bahan pokok stabil, perputaran uang meningkat, investasi menguat.
Gaya kepemimpinan ini masih dirindukan dan ternyata dibutuhkan. Sebagai Gerbang Timur, Kabupaten Banggai berpotensi untuk menjadi Kotamadya, sehingga akan lahir Daerah Otonom Baru (DOB) atau Provinsi.
Tak ayal soal luasan wilayah, jumlah penduduk, serta jumlah kabupaten yang notabene berpotensi menjadi provinsi baru.
Mimpi itu akan segera terwujud, harapan itu kian menemukan titik cerah. Dapat kita lihat dari berbagai kebijakan yang dilakukan AT-FM untuk mendukung pemekaran, seperti fasilitasi naskah akademik untuk dua kabupaten pemekaran baru dari Kabupaten Banggai.
Masa depan Banggai kian bersinar. Patah sudah mitos tentang Bupati tidak bisa dua periode. Ini artinya, ketulusan hati dan kerja ikhlas mengalahkan semua pesimisme itu.
CSR (Cerdas, Santun, Religius). Banggai Maju, Banggai Sejahtera. *
Penulis adalah Tenaga Ahli Komisi VII DPR RI
Discussion about this post