Reporter Naser Kantu
BUNTA, Luwuk Times— Warga Kecamatan Bunta khususnya yang bermukim di muara, hingga saat ini terus dihantui kepanikan atas gempa yang mengguncang dengan kekuatan 6,5 magnitudo beberapa waktu lalu.
Kedatangan BMKG yang dalam sosialisasinya, membuat masyarakat terus berfikir-fikir akan kemungkinan kehadiran gempa yang lebih besar.
“BMKG so turun, menyampaikan (pusat gempa, red) 25 km bujur timur di Bunta dan 29 km bujur barat di Togean. Yang dijaga jangan sampe ini pulo jatuh patah, 25 menit kemudian ombak sudah sampai di Muara, Bunta,” tutur Keku, salah seorang warga Bunta.
Atas penyampian BMKG yang meminta warga untuk siap siaga, dirinya kata Keku, kemudian berinsiatif mencari-cari pemerintahan kecamatan dan kelurahan untuk mencarikan solusi bagi proses evakuasi masyarakat, jika sewaktu-waktu terjadi gempa.
Namun, karena Camat dan Lurah yang tidak berhasil ditemui, dia akhirnya menghubungi suami dari salah satu anggota legislatif asal Dapil II Yeny Lyanto.
“Dihadapan masyarakat, saya telepon Ko Joni Nayoan meminta bantuannya agar bisa menyiapkan mobil guna mengevakuasi penduduk yang akan mengungsi kalau terjadi gempa,” ujarnya.
Alhamdulillah, kata Keku, permintaan itu direspon Jony Nayoan. Terhadap pemerintah dia meminta juga agar bisa peduli dengan masyarakat yang terdampak gempa.
“Tolong dibantu siapkan biar cuma Supermie, ikan kaleng, obat-obatan, “tambahnya.
Bahkan hingga saat ini dia menginformasikan masih ada masyarakat yang mengungsi hingga ke daerah transmigrasi, seperti SP A dan SP F. *
Discussion about this post