Ini semua masalah pemikiran, akal sehat dan tingkatan pemikiran yang memang Allah Swt selalu memberikan keragaman berpikir kepada setiap manusia.
Jangankan saat ini, jaman rasulullah saja sudah ada perbedaan pemikiran antara umar dan usman, abu bakar dan Ali dan seterusnya, tetapi karena masih ada rasulullah SAW sehingga Nabi SAW yang memutuskan. Clear.
700 (tujuh ratus) tahun yang lalu, para pendeta (termasuk uskup) di kota Roma yang sangat cerdas dan panatik hampir saja membunuh Covernicus seorang ahli fisika yang mengatakan bahwa bumi lah yang mengitari matahari, bukan sebaliknya.
Pandangan ini ditolak dan terbantahkan dengan teori-teori dan dalil pada saat itu bahwa matahari lah yang mengelilingi bumi, tetapi beberapa ratus tahun kemudian ternyata teori Covernicus yang benar bahwa Bumi yang berputar mengelilingi Matahari.
Konsep dan pemikiran sangat dinamis. Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya.
Elemen ini berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut.
Elemen pertama yaitu konsep. Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan definisi.
Dalam ilmu alam konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol seperti, ”∞” = tak terhingga, ”m”= Massa, dan lainnya.
Akan tetapi, kebanyakan di dalam ilmu sosial konsep ini lebih diekspresikan dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol.
Menurut Neuman kata-kata juga merupakan simbol karena bahasa itu sendiri adalah simbol.
Karena mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa.
Konsep selalu ada di mana pun dan selalu kita gunakan. Misalnya kita membicarakan tentang pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang hanya di dalam pikiran kita saja.
Seperti pandangan dan pemikiran Rocky Gerung yang di juluki Profesor akal sehat, memang saat ini berkembang baik karena Paradigma akal sehat saat ini sedang di gandrungi oleh anak-anak muda (Milenial) menyesuaikan dengan perkembangan Iptek dan Informasi.
Kalau dahulu orang menggandrungi hal-hal yang pragmatis dan materialis, maka gagasan ini mulai terjadi anomali menuju pada krisis dan revolusi pemikiran sebagaimana yang sering diungkapkan Rocky Gerung.
Tetapi pemikiran-pemikiran ini ada waktu dan masanya sebagaimana dikemukakan Kuhn (1964) tentang Teori Paradigma, bahwa semua konsep pemikiran, teori, dalil, pendapat, hasil penelitian dan sebagainya mungkin saat ini benar.
Tetapi beberapa waktu yang akan datang akan mengalami anomali dan krisis, dan akan ada pandangan dan pemikiran baru yang relevan dengan zaman nya yang akan di grandungi publik dan dunia.
Dalam Matematika pun seperti Ilmu sosial, tidak ada yang pasti.
Dahulu 2 + 1 harga mati sama dengan 3, tetapi matematika liberal berpendapat bahwa 2 + 1 = 4 – 1 atau 5-2, atau 100 – 97 dan seterusnya sehingga lebih kreatif dan inovatif. *
Discussion about this post