IKLAN

Opini

Perindo: Unity, Kesejahteraan dan Masa Depan Anak Muda

810
×

Perindo: Unity, Kesejahteraan dan Masa Depan Anak Muda

Sebarkan artikel ini

Oleh: Azman Asgar

INGAT gerobak pasti ingat Perindo, Gerobak sudah menjadi brand politik Partai Perindo, secara simbolik gerobak merupakan bentuk kongkrit dari komitmen Perindo untuk terus mendorong perwujudan Indonesia yang sejahtera lewat skema pengembangan sektor UMKM.

Saat berkesempatan menghadiri pelatihan jubir Partai di kantor DPP Perindo Jakarta, ada dua hal yang membuat saya kagum pada pidato ketua umum Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutan, yakni Unity dan Welfare.

Dalam diskursus ekonomi politik dua hal ini memang tidak bisa terpisahkan, bangsa dan kesejahteraan. Soal Unity adalah soal Welfare, pun sebaliknya. Kebangsaan (persatuan) tidak bisa di bangun dengan pondasi ekonomi yang timpang.

 Keadilan ekonomi akan memperkokoh apa yang kita sebut dengan Unity.  Ketum Hary Tanoesoedibjo paham betul apa yang menjadi dasar kebangsaan di tengah kondisi Indonesia yang sangat majemuk.

Gerobak rupanya tidak lagi sebatas simbol keberpihakan Perindo, jauh dari itu ada velue yang paling mulia disana, soal kebangsaan, kemanusiaan dan kesejahteraan.

Memang jika merujuk data Kementerian Koperasi dan UMKM, Indonesia punya sekitar 65,4 juta UMKM. Bisa di bilang ini sektor mayoritas dari rakyat Indonesia.

Baca:  Relasi Otoritas Sipil-Militer Dalam Penanganan Konflik Sosial

Selain menjadi mayoritas penggerak ekonomi nasional, sektor UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja terbesar 114,7 juta orang atau mencapai 56 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Berbanding terbalik dengan usaha berskala besar (2022)

Di level ekonomi makro, UMKM juga berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,3 persen, mampu menyerap tenaga kerja di Indonesia sebesar 97 persen.

Selain isu arsitektur kesehatan global dan transisi energi terbarukan, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan menjadi isu yang paling diminati kalangan milenial. Gagasan Perindo mendorong kesejahteraan lewat sektor UMKM sangat rasional untuk dikerjakan. Selain punya impact terhadap ekonomi nasional, UMKM juga menjadi jawaban atas kecemasan kalangan milenial menghadapi bonus demografi di masa depan.

Indonesia masih harus menyelesaikan banyak masalah di sektor lapangan kerja, industrialisasi nasional dan mendorong peran UMKM merupakan solusi paling efektif menyelamatkan bangsa dari kemiskinan dan ancaman resesi global. Tentu saja akan berkelindan pada semangat membangun Green ekonomi yang menjadi tema pembangunan dunia.

Anak muda butuh kepastian lapangan kerja dan lingkungan yang sehat di masa mendatang, sekedar menggaungkan isu ‘persatuan nasional’ saja tidak cukup tanpa membangun ekonomi kerakyatan yang kokoh sebagai basisnya.

Baca:  Kenali Tiga Jenis Pemilih Untuk Mencegah Kecurangan Pemilu

Balik ke visi Unity dan kesejahteraan, visi Perindo mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di sektor usaha kecil makro dan menengah adalah bagian yang terintegrasi dari semangat membangun persatuan nasional.

Tidak berlebihan jika Perindo dinisbatkan sebagai Partai yang kompatibel dengan visi anak-anak muda. Itu juga terbaca dalam laporan hasil survey Litbang Kompas terbaru yang menempatkan gen Milennial dan Zilennial sebagai segmentasi Partai Perindo, survey itu sekaligus menjelaskan adanya diferensiasi Perindo sebagai Partainya anak muda dengan Partai yang mendaku merepresentasikan milenial tapi punya semangat dan gagasan yang kolonial.

Indonesia harus terus tumbuh lebih baik, misi ekonomi kerakyatan jangan lagi sekedar lip service harus menjadi program kongkrit dari setiap kebijakan. Perindo sudah membangun syarat itu dengan konsisten sebagai syarat utama dari apa yang kita sebut Unity, kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. *

Penulis adalah: Juru Bicara Milenial Partai Perindo Sulawesi Tengah

error: Content is protected !!