BANGGAI, Luwuk Times— Tahun ini Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai memiliki sejumlah program.
Untuk memulai beberapa kegiatan yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2025 ini, ada tahapan yang harus dilaksanakan.
Tahapan tersebut kata Kepala Bidang Pengairan Takdir Said, S.T berawal dari survei. Setelah itu baru kegiatannya action.
Kepada wartawan bertempat ruang kerjanya, Rabu (19/02/2025), Takdir menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan survei. Ia optimis, bulan depan selesai survei.
“Saat ini bulan Februari tahapannya survei. Insya Allah pertengahan Maret sudah jalan (action) kegiatannya,” kata Takdir.
Ia menambahkan, tahapan survei sengaja pada awal tahun. Sehingga ketika mulai pekerjaan, tidak lagi terjadi keterlambatan.
“Kami menghindari terjadi keterlambatan waktu pekerjaan. Dengan begitu tahapan survei kami lakukan awal tahun,” ucap Takdir.
Selain tim survei yang berasal dari Dinas PUPR Kabupaten Banggai pihaknya juga melibatkan konsultan.
Usai survei, selanjutnya adalah penyusunan estimate engineering (proses perhitungan dan perkiraan biaya, Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek).
Estimate engineering itu dapat memberikan estimasi yang akurat. Dengan demikian proyek dapat terencanakan, teranggarkan dan terlaksana secara efisien. Termasuk Harga satuan setempat.
“Harga satuan setempat ini adalah Harga barang, bahan atau jasa pada lokasi tertentu. Semisal Harga satuan Luwuk berbeda dengan kecamatan lain,” katanya mencontohkan.
Dasar dari harga satuan inilah pertegas Takdir yang menjadi bahan untuk Menyusun rencana anggaran biaya atau RAB proyek.
Daftar kegiatan Bidang Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Banggai
Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
1). Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai dalam satu daerah kabupaten Rp 61,6 miliar lebih.
2). Penyusunan rencana teknis dan dokumen lingkungan hidup untuk konstruksi pengendalian banjir, lahar, drainase utama perkotaan dan pengaman pantai Rp4,2 miliar lebih.
3). Pembangunan tanggul sungai Rp10 miliar lebih.
4). Pembangunan sea wall dan bangunan pantai lainnya Rp 9 miliar.
5). Pengembangan dan pengelolaan system irigasi primer dan seconder pada daerah irigasi yang luasnya dibawah 1000 Ha.
6). Penyusunan rencana teknis dan dokumen lingkungan hidup untuk konstruksi irigasi dan rawa Rp 1,5 miliar lebih.
7). Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan Rp 5,7 miliar lebih.
8). Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan Rp 1,3 miliar lebih.
Program pengelolaan dan pengembangan system drainase yang terhubung langsung dengan sungai
1). Penyusunan rencana, kebijakan, strategi dan teknis system drainase perkotaan Rp 1,1 miliar lebih.
2). Pembangunan system drainase perkotaan Rp9,3 miliar lebih.
3). Rehabiliasi system drainase perkotaan Rp 1 miliar lebih.
4). Pembangunan system drainase lingkungan Rp 17,4 miliar lebih.
5). Peningkatan system drainase lingkungan Rp353 juta lebih.
6). Operasi dan pemeliharaan system drainase Rp117 juta lebih.
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post