LUWUK— Polres Banggai menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) berkaitan antisipasi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, di Aula Rupatama Mapolres Banggai, Rabu (7/9/2022).
Beberapa pesan tersampaikan Kapolres Banggai AKBP Yoga pada FGD itu. Salah satunya terkait aksi demo mahasiswa yang menolak kenaikan BBM.
Sejumlah pihak hadir pada acara itu. Mereka adalah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banggai, Ketua DPRD, Kodim 1308/LB dan Kejaksaan Negeri Banggai.
Ada juga pejabat Polres Banggai, Pertamina Luwuk, perwakilan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Banggai, LSM serta instansi terkait.
Dalam sambutannya, AKBP Yoga menyampaikan, peran serta tugas pokok Polri adalah menciptakan suasana kondusif, memelihara keamanan dan ketertiban.
“Sehingga kami berupaya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dengan kenaikan harga BBM,” ucap AKBP Yoga.
Yoga mengatakan, kebijakan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah pusat ini guna antisipasi dampak inflasi.
Perwira pangkat dua melati ini juga mengapresiasi kegiatan penyampaian pendapat muka umum oleh mahasiswa. Asalkan kata dia, kondusif dan teratur.
“Sampaikan aspirasi dengan baik jangan sampai ada tindakan anarkis,” sebutnya.
Ia pun menyatakan bahwa Kepolisian akan terus mengawal kegiatan aksi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasinya mulai dari tahap awal persiapan konsolidasi titik kumpul.
“Sehingga penyampaian aspirasi mahasiswa tidak menganggu ketertiban dan berjalan dengan aman dan tertib,” imbuhnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banggai mengatakan pemerintah daerah akan mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menghadapi situasi yang kaitannya dengan inflasi berdampak pada perekonomian.
“Dalam waktu dekat ini kami pemerintah daerah akan melaksanakan rapat yang melibatkan unsur Forkopimda. Intinya membahas sejumlah langkah kongkrit baik sektor pangan maupun Migas (BBM dan Elpigi),” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Banggai Suprapto Ngatimin mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada Kapolres Banggai atas FGD itu.
Menurut Suprapto, FGD dapat menghasilkan output pasca sebuah kebijakan yang strategis dan sentralistik terkait kenaikan harga BBM.
Yang tentu saja memicu reaktif dari berbagai daerah termasuk Kabupaten Banggai oleh Aliansi Mahasiswa tuntutan terkait akibat kenaikan BBM.
“Terkait distribusi BBM harapannya agar tidak terjadi kelangkaan, yang imbasnya pada kamtibmas,” tandasnya. *
(Humas Polres Banggai)
