Partai Golkar merupakan partai yang tak pernah absen menempatkan aleg DPRD Sulteng dari dapil 4. Sebelum 2019 partai Golkar selalu unggul di dapil 4 Sulteng.
Pileg 2024 Golkar bertekat merebut kembali palu sidang yang sempat ‘dicuri’ Partai Nasdem.
Periode 2024-2029 Partai Golkar butuh figur kuat. Sebaliknya figur butuh perlu partai yang memiliki nilai pasar.
Tampilnya sosok Samsul Bahri Mang (Wakil Ketua DPRD Banggai) dan Maryam Tamoreka (tokoh perempuan), merupakan penampilan yang lengkap.
Keduanya punya kans terpilih masuk ke DPRD Sulteng. Baik Samsul Bahri (Bali Mang) Maupun Maryam (Ci Mery). Namanya sudah mengakar di Banggai, Bangkep dan Balut, punya nilai “jual” punya basis masa yang kuat.
Partai Keadilan sejahtera (PKS) memiliki 1 kursi di DPRD Sulteng, diwakili Sri Atun. Meski sepi dari publikasi, tetapi pengkaderan di PKS terbilang baik, hingga masih berpeluang mempertahankan 1 kursinya. Kompetisi di internal untuk satu kursinya mungkin akan terjadi antara Sri Atun dengan Faisal Baharuddin Tjatjo.
Partai Amanat Nasional (PAN) di dapil 4, PAN termasuk partai rutin punya keterwakilan di DPRD Sulteng.
PAN punya 1 kursi, yang sudah 2 periode di tempati Ronald Gulla. Pileg tahun 2024 depan PAN masih punya peluang mengamankan 1 kursinya.
Menariknya lagi, Ronald Gulla tahun ini mendapat lawan yang sebanding diinternal PAN. Yakni, Ibrahim Darise aleg DPRD Banggai, yang sudah 4 periode duduk sebagai legislator Lalong.
Partai Hanura, tiga periode sudah Muh Ismail Junus menduduki kursi DPRD Sulteng mewakili dapil Banggai, Bangkep dan Balut.
Tahun ini peluang Hanura tidak selebar pileg 2019. Pasalnya, I Wayan Supadiyasa, salah satu pendulang suara yang ikut “memompa” suara Hanura, hingga Ismail Junus bisa duduk di DPRD Sulteng, kini berpindah perahu menjadi ketua PKN Sulteng.
Dibutuhkan kerja keras dan komunikasi dengan jejaring baru agar 1kursi Hanura tetap aman di dapil 4 Sulteng.
Partai Nasdem, meski menjadi pemenang di Sulteng tetapi di dapil 4 Sulteng hanya kebagian 1 kursi yang kini diisi Irianto Malingong.
Peluang NasDem meraih kursi masih terbuka lebar. Tapi tak dapat dipungkiri kedudukan Irianto Malingong sebagai Incumbent kini terancam.
Hadirnya Dandy Adhy Prabowo, tokoh muda berlatar belakang pengusaha yang merakyat dan punya dukungan kuat dari kalangan milenial di Banggai, bahkan Bangkep dan Balut tentu harus dicermati oleh Incumbent.
Pileg 2019 hanya PDIP, Gerindra, Nasdem, Golkar, PAN, PKS dan Hanura yang mampu mengutus wakilnya di DPRD Sulteng.
Pileg 2024 seiring dengan adanya penambahan kursi dari 8 menjadi 10 besar kemungkinan ada partai-partai lain yang akan duduk di DPRD Sulteng.
Yang paling berpeluang satu diantaranya adalah, partai kebangkitan bangsa (PKB).
Tahun ini PKB patut diperhitungkan atas “turun gunungnya”, Musdar Amin (mantan wakil bupati Banggai) dan Anwar Sadat Bahilia (mantan aleg Nasdem Bangkep).
Kedua kader PKB ini diyakini akan membawa angin segar buat, mengingat Keduanya punya modal komunikasi politik yang baik, punya jejaring yang luas.
Ditambah efek ekor jas, atas pencalonan Anies Baswedan, tentu akan menguntungkan bagi kader-kader PKB. Karena Anies Baswedan banyak disukai di Banggai, Bangkep dan Balut.
Partai Demokrat juga punya kans untuk menempatkan kadernya di DPRD Sulteng.
Ada Richard Manuas (mantan ketua DPRD Balut), dan Samiun L Agi. S.Ag (mantan aleg PKS DPRD Banggai). Dua kader ini punya basis masa yang terbilang besar di wilayahnya.
Partai lain yang berpotensi untuk meraih kursi di Dapil 4 Sulteng adalah partai Perindo dan PKN.
Perindo ada nama Delmard Siako (mantan aleg Bangkep) dan Harsono Bereki (aktifis koalisi rakyat Anti korupsi) Sulteng.
Sementara PKN menampilkan kader terbaiknya Ismail Indek (mantan sekretaris PDIP Banggai), serta Ketut Sudarsana.
Semua caleg punya peluang menang. Dengan jumlah pemilih rasional yang sangat signifikan.
Untuk dapat terpilih caleg harus komunikasi politik yang baik, punya jejaring yang luas, punya strategi yang jitu, agar dikenal, disenangi dan akhirnya dipilih. *
Discussion about this post