DKISP Kabupaten Banggai

Luwuk

Puskesmas Kampung Baru Jadi Percontohan Kemenkes

576
×

Puskesmas Kampung Baru Jadi Percontohan Kemenkes

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Kampung Baru yang berada di jalan G. Lompobatang Kelurahan Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. (Foto: Sofyan/Luwuk Times)

LUWUK, Luwuk Times.ID – Dengan prestasinya sebagai Puskesmas terbaik se-Sulteng berdasarkan IKS, Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai kembali terpilih sebagai narasumber dalam lokarkarya yang digelar Kemenkes RI.

Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta mendorong pencapaian target kinerja Puskesmas.

Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan telah mengembangkan mekanisme pembinaan yang nantinya diharapkan dapat memadukan seluruh program-program pemerintah ke seluruh Puskesmas secara efektif dan efisien.

Sehingganya, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembinaan, telah disusun rancangan pedoman Pembinaan Puskesmas oleh Dinas Kesehatan beserta instrumentnya.

Karena itu pula, Kemenkes menggelar Lokakarya Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI) agar lebih memperkaya isi pedoman dan mendapatkan masukan demi penyempurnaan pedoman tersebut selama dua hari, 22 – 23 April yang dilaksanakan secara daring dan luring bertempat di Crown Plaza Jakarta.

Pada kegiatan yang dihadiri oleh 34 Kepala Dinas Kesehatan setingkat provinsi itu, sebanyak 5 Narasumber yang di pilih membawakan materi, 2 diantaranya berasal dari Kabupaten Banggai, masing-masing Kepala Dinas Kesehatan Banggai Dr. dr. Anang Otoluwa dan Kepala Puskesmas Kampung Baru.

Keduanya membawakan materi “Implementasi Pelaksanaan Pembinaan Terpadu”, dan “Manfaat Pembinaan Terpadu terhadap Kinerja Puskesmas”.

Selain Kabupaten Banggai, ada Kadis Kesehatan Surakarta, Ketua Asosiasi Dinkes, dan dr. Tjahjono Kuncoro, MPH, DrPH.

Baca:  Satnarkoba Polres Banggai Gandeng Polwan Razia 3 THM di Luwuk

“Dipilihnya Puskesmas Kampung Baru, karena mereka dapat mengimplementasikan hasil pembinaan Dinkes dgn baik, misalnya dalam program PIS-PK maupun inovasi,” ucap dr. Anang.

Selain 34 Kadis Kesehatan Provinsi, peserta lokakarya, juga terbagi atas peserta daerah dan pusat online maupun offline yakni Kadis Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Tim Pembina Cluster Binaan beserta Kepala Puskesmas dari 12 Kabupaten/Kota terpilih, Koordinator Mutu dan Akreditasi Primer, Ketua Paguyuban Surveior masing-masing provinsi, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Koordinator Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Rujukan, serta beberapa Kasubag dan subdit di Kemenkes. *

(cen)

error: Content is protected !!