Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times — Secara eksoposio, camat menjabat sebagai koordinator olahraga kecamatan atau KOK. Itu yang mendasari sehingga para pimpinan wilayah kecamatan ini menjadi peserta rapat kerja kabupaten (Rakerkab) VI KONI Banggai.
Selain pengurus KONI dan pengurus kabupaten (pengkab) atau perwakilan cabang olahraga (cabor), KONI Banggai juga mengundang 23 KOK.
Ironinya, sebagian besar camat absen pada agenda tahunan induk olahraga tersebut.
Bisa ditebak absennya sebagian besar para camat pada kegiatan yang berlangsung pada aula KONI Banggai, Selasa (27/12/2022) itu.
Itu karena yang membuka sekaligus menutup rakerkab VI KONI Banggai bukanlah Bupati Banggai H. Amirudin Tamoreka.
Tapi yang mendapat legitimasi itu hanya perwakilan, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Banggai, Yori Ntoi.
Minimnya kepedulian para camat terhadap olahraga itu, mendapat sorotan perwakilan cabor. Salah satunya Moh Amin.
Ketua Pengkab Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Banggai ini mengatakan, mestinya para KOK hadir seluruhnya pada Rakerkab KONI ini.
Karena mereka punya peran strategis dalam merekrut atlet asal kecamatan.
“Bagaimana mau rekrut atlet dari kecamatan, sebagian besar camat tak hadir pada acara ini,” ucap Moh Amin.
Sebelum memulai sidang Rakerkab VI KONI Banggai, pimpinan sidang Romy Botutihe meng absen satu persatu peserta. Tidak terkecuali para KOK.
Namun faktanya, dari 23 camat, hanya 8 yang hadir. Itupun pada sesi foto bersama setelah Rakerkab berakhir, tertinggal 5 camat dan perwakilan.
Terkait absennya para camat itupun, beberapa peserta Rakerkab pun memberi pendapat.
“Ini sudah membudaya. Ketika pak Bupati tak hadir, mereka (Camat) juga ikutan tak hadir. Budaya buruk seperti ini sebaiknya hilangkan. Dan sudah sangat jelas, para camat yang absen itu tidak punya kepedulian dengan olahraga,” kata pengurus KONI Banggai. *
Discussion about this post