Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
LAKI-LAKI baik yang mampu setia, bukan karena tidak ada pilihan lain baginya, tetapi karena sangat tidak laki-laki baginya untuk berkhianat. Kadang wanita lain hanya melihat hasil akhir dari kesuksesan seorang pria, tanpa pernah tau lelahnya berproses.
Ingatlah bahwa penderitaan sebuah keluarga sebagai pemberitahuan untuk memperkuat diri, dan sebaliknya sebuah kesenangan suami istri sebagai pemberitahuan untuk berhati-hati.
Hendaknya suami dan istri janganlah berpikir terlalu rumit, karena keluarga-keluarga atau rumah tangga yang hebat itu berasal dari rumah tangga yang sederhana tetapi tulus dan ikhlas.
Kemarahan, benci dan dendam adalah perusak rezeki keluarga. Berfikir, bekerja dan berbicaralah dalam kedamaian rumah tangga, dan perhatikan bagaimana urusan keluargamu dilancarkan dari segala arah yang tak terduga.
Kesulitan yang dihadapi sebuah keluarga adalah pengkelas keluarga terbaik. Suka atau tidak suka kehidupan ini mengkelaskan rumah tangga-rumah tangga dalam derjat-derajat yang bertingkat.
Waktu tidak dapat mengubah apapun, tetapi apa yang dilakukan suami dan istri dalam waktu itu, itulah yang akan mengubah, maka perhatikanlah nilai yang sedang dikerjakan, dan jangan bersabar terhadap pekerjaan yang tidak memberikan manfaat bagi keluarga.
Tidak mengapa sebuah rumah tangga tidak sempurna, tetapi tetap sempurna bagi satu sama lain.
Tidak ada laki-laki yang sepenuhnya sukses, jika wanitanya tidak bahagia. Jika ingin rumah tangga yang berbahagia, maka berhentilah menjadi keluarga yang sempurna.
Belajarlah untuk mengabaikan komentar buruk orang lain, dan bergembiralah menjadi keluarga yang sederhana dalam sikap namun tetap hebat dalam tindakan.
Ingatlah semua nya memiliki akhir. Teman, sahabat, patner, atasan, bawahan dan pacar. Hanya ada satu yang tidak pernah berakhir yaitu keluarga.
Kamu mungkin enjoy, happy fun dengan teman, sahabat, rekan bisnis dan lainnya, tapi saat kamu sakit, bukan teman, sahabat dan patner yang akan merawatmu tetapi keluarga.
Keluarga atau rumah tangga terbaik lebih memilih lapar, namun tetap menjaga kehormatan dan harga dirinya, dibanding keluarga dan rumah tangga lain yang lebih memilih kenyang namun menjadi budak dan menjual harga diri dengan semurah-murahnya.
Yang penting bukan keluarga atau rumah tangga itu baik atau tidak baik. Allah tidak mewajibkan sebuah rumah tangga atau keluarga menjadi baik, hebat atau tidak baik, karena hal itu bukan merupakan dosa.
Yang penting apakah keluarga atau rumah tangga itu berjuang atau tidak berjuang.
Keluarga yang sombong kepada simbol-simbol dunia itu wajib hukumnya. Yang tidak boleh itu, sombong kepada Tuhan nya yang menciptkan dunia dan isinya.
Discussion about this post