Menurut Imam Syafei, Pekerjaan terberat itu ada 3 tiga: menjadi dermawan ketika sempit, menjauhi dosa ketika sendiri dan berkata benar dihadapan orang yang ditakuti. Allah st memerintahkan kepada Nabi Musa As. untuk menyampaikan kebenaran dengan cara-cara yang santun, tetapi perintah Allah juga kepada Musa agar bersikap tegas.
Firaun telah melampaui batas, maka harus dikatakan secara tegas bahwa apa yang telah ia lakukan adalah salah dan menyimpng. Pertanyaan nya? beranikah kita menyampaikan kebenaran kepada orang yang kita takuti: pimpinan, teman, sahabat, wanita yang kita takuti atau sekelas Presiden atau raja? ini pekerjaan berat menurut Imam Syafeii.
Tetapi bila kita kembali kepada filosofi kesantunan (Santun dalam bertutur), maka kita menahan diri untuk masuk ke wilyah tegas dalam bertindak. Hal ini banyak faktor yang harus kita pertimbangkan.
Banyak contoh sikap-sikap tegas, sikap tidak berkompromi melawan kekuasan dan rezim yang tidak membuahkan hasil dan justru membuat rakyat sengsara dan tidak mendapatkan hasil dari perjuangan itu.
Manusia-manusia yang cerdas, berani dan tegas dalam sikap serta pemikiran tetapi tidak memiliki kesantunan dan kesopanan selalu gagal menuju cita-cita perjuangannya.
Besi yang kuat tak dapat dihancurkan oleh kapak dan palu apalagi sebuah paku kecil, tetapi api yang cerdas dapat menghancurkan dan meluluh lantahkan besi-besi dengan cara merangkul dengan santun.
Kelembutan itu sangat dahsat, sebagaimana Hitler yang kuat dan ganas dapat ditaklukkan oleh wanita-wanita yang lembut. Professor doktor dan seorang guru besar yang ditakuti dan disegani di kampus menjadi bodoh dihadapan kelembutan seorang istri yang sangat dicintainya.
Umar Bin Chatab sang singa Qurais berbalik memeluk Islam hanya karena mendengar suara wanita melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Ketegasan membutuhkan kebenaranian, tetapi masih jauh lebih baik Santun dari pada berani, santun itu madu dari unsur tanaah sedangkan berani dari unsur api. Jin dan Iblis bersifat sombong karena mereka diciptakan dari api.
Keberanian diperlukan bila menghadapi besi, karena yang dapat mengalahkan besi adalah api (berani). Santun dalam bertutur tegas dalam bertindak adalah model komunikasi abad ini bila ingin terhindar dari Konflik.
Ada 3 tiga tipe manusia yang tak diketahui kecuali dalam 3 tiga situasi: Tidak diketahui seorang pemberani kecuali pada situasi perang. Tidak diketahui seorang Penyabar kecuali ketika sedang marah. Tidak diketahui sebagai teman kecuali sedang butuh.
Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam 3 tiga situasi: pada waktu dibutuhkan, sikap ia dibelakang anda ketika dalam kesulitan, dan setelah kematian anda.
Diam sampai kamu diminta untuk berbicara lebih mulia dan terhormat dari pada kamu berbicara terus sampai kamu diminta untuk diam. *
Baca juga: Ancaman Baru Kehidupan di Era Revolusi Industri 4.0
Kunjungi kami di Google News
Discussion about this post