IKLAN

Kecamatan

Stabilisasi Harga Beras dan Tekan Inflasi, Dinas Ketapang Banggai Turun dari Desa ke Desa

454
×

Stabilisasi Harga Beras dan Tekan Inflasi, Dinas Ketapang Banggai Turun dari Desa ke Desa

Sebarkan artikel ini
Dalam rangka stabilisasi harga beras dan menekan inflasi, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banggai turun ke desa-desa di sejumlah kecamatan se Kabupaten Banggai. (Foto: Dinas Ketapang Banggai untuk Luwuk Times)

Luwuk Times, Banggai — Dalam rangka stabilisasi harga beras dan menekan inflasi, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banggai turun lapangan. OPD teknis yang dinahkodai Alfian Djibran ini bertandang ke desa-desa di sejumlah kecamatan dengan mendistribusikan sebanyak 12 ton beras.

“Ini sejalan dengan instruksi pak Bupati Banggai, dalam hal stabilisasi harga beras sekaligus menekan inflasi,” kata Kadis Ketapang Banggai Alfian Djibran, Jumat (27/10/2023).

Alfian menjelaskan, adapun beras yang disumbangkan kepada warga di desa, merupakan sumber cadangan pangan pemerintah yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan, dalam melakukan intervensi beberapa titik yang rawan pangan.

Baca:  Ketua PHBI Banggai Buka Festival Ramadhan Teluk Lalong Luwuk

“Kami terus bergerak mengatasi persoalan di lapangan. Mulai dari persoalan harga beras. Karena musim kemarau sangat berdampak terhadap hasil produksi. Dengan begitu berpengaruh terhadap stok beras yang ada,” kata Alfian.

Kondisi ini perlu diantisipasi. Sehingga lanjut Alfian, pihaknya dengan melibatkan para Kabid dan staf Ketahanan Pangan terus melakukan pemantauan terhadap pergerakkan pangan, khususnya beras.

Adapun desa-desa di sejumlah kecamatan se Kabupaten Banggai yang telah mendapatkan bantuan beras dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai itu yakni:

Baca:  Para Goweser di Rapid Antigen, Star di Seasea, Finish di Kalaka

Desa Tontouan dan Lumpoknyo Kecamatan Luwuk, desa Bantayan Kecamatan Luwuk Timur, desa Kagitakan Kecamatan Lamala, desa Sulobombong Kecamatan Balantak Selatan dan desa Poyang serta beberapa desa di Kecamatan Pagimana.

Termasuk sejumlah desa di Kecamatan Lobu, Simpang Raya dan desa Dondo Soboli Kecamatan Bunta.

“Rata-rata mendapat respon yang positif dari pemerintah desa dan masyarakat. Untuk kedepan dari stok yang ada, kami bergerak sesuai peta rawan pangan yang kami miliki,” tutup Alfian. *

error: Content is protected !!