LUWUK TIMES — Tempat wisata Sanctum Dive Resort Unauna yang berada di desa Binanguna Kecamatan Unauna Kabupaten Tojo Unauna (Touna) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga merusak terumbu karang. Padahal keberadaan terumbu karang sangat dilindungi negara ekosistemnya.
Kondisinya, terumbu karang dirusak dan dibongkar. Bahkan dipindahkan agar bisa digunakan sebagai tempat lalu-lalang alat transportasi untuk para pengunjung wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara ke areal wisata tersebut.
Namun dugaan telah merusak salah satu ekosistem yang berada di laut itu, ditepis.
“Jalan masuk ke tempat wisata yang kami kelola ini ada batu mati. Memang kami lakukan perluasannya dan batu karang itu kami bongkar pake martil selanjutnya kami pindahkan tempat lain. Karena agak sulit dan sangat beresiko alat transportasi masuk menuju ke tempat wisata ini,” kata Fate salah seorang pekerja yang dipercayakan menjaga tempat wisata itu, Senin (12/6/2023).
Pada saat pembongkaran batu itu Fate mengaku, ada temannya untuk melakukan konservasi batu koral. Setelah pihaknya berkonsultasi dengan mereka, ternyata tidak masalah. Karena batu yang pindahkan itu adalah batu mati atau batu koral.
“Batu mati atau batu koral itu kami pindahkan ketempat lain dengan menyuruh beberapa staf saya untuk membongkarnya serta menanamnya kembali untuk dikembang biakan,” ujarnya.
Dua Titik
Saat ini lanjut Fate, ada dua titik yang dibuat tempatnya. Dan kedepannya akan dipindahkan lagi ketempat lain. Karena dalam mengembangbiakkan batu koral itu agak susah.
Batu koral tersebut butuh tempat yang tidak dilalui oleh transportasi dan tidak didatangi orang-orang. Apabila sering dilewati orang wisata ataupun transportasi mengakibatkan batu itu bisa stres dan tentu susah pertumbuhannya.
“Terkait pemindahan tarumbu karang ini, kami sudah komunikasi dengan salah satu organisasi yang dilindungi oleh PBB yang pendirinya orang Malaysia dan mereka sudah dinaungi oleh PBB. Mereka bilang itu tidak masalah,” terang Fate.
Discussion about this post