Langkah itu dilakukan agar volume produksi (progres) dapat dipacu sekalian untuk menekan seminim mungkin denda, terang Inal Mudin.
Masih menurut Inal, estimasi untuk menuju ke 100 persen dibutuhkan waktu sekitar 15-20 hari lagi.
Pejabat pembuat komitmen (PPK) paket jalan long segment DAK Bangkep tahun 2023, Achmad Arba menuturkan, tiga paket jalan ruas Salakan-Kautu, Tataba-Paisubatu dan Bangunemo-Sambulangan sejak 12 September 2023 kontraknya telah berakhir.
Dengan volume capaian terakhir, untuk ruas Tataba-Paisubatu volumenya 80 persen, Salakan-Kautu 80 persen dan Bangunemo-Sambulangan 50 persen.
Disinggung tentang serapan dana? Ia menjawab, untuk serapan, nominalnya kami masih menunggu perhitungan dari Kasubag Keuangan.
Tetapi jika dilihat dari prosentase progres dana yang sudah ditarik jumlahnya baru 40 persen.
Sementara volume pekerjaan sudah di atas yakni, mencapai 70 persen lebih. Rendahnya serapan dana terjadi karena rekanan belum melakukan tagihan, jelas Achmad Arbam
Ditanya soal sanksi atas keterlambatan, PPK DAK Bangkep itu mengatakan, sanksi terhadap tiga rekanan tetap diberlakukan. Bentuknya bisa berupa memutus kontrak atau perpanjangan waktu 50 hari dengan pemberian denda.
Dinas PUPR Bangkep akhirnya memilih Opsi perpanjangan waktu. Opsi ini diambil guna menyelamatkan proyek.
Kalau putus kontrak, otomatis pekerjaan dihentikan dan uang kembali ke kas negara dan masyarakat Bangkep tidak memperoleh azas manfaat, karena proyek dihentikan.
Untuk perpanjangan proyek terus dilanjutkan dan masyarakat mendapat manfaat dengan hadirnya jalan yang makin baik di Bangkep.
“Sementara bagi kontraktor yang lalai tetap dikenakan sanksi membayar denda atas keterlambatan. Adapun besaranya 1/1000 dari sisa pekerjaan yang terlambat. Sanksi ini sesuai regulasi yang ada,” kata Achmad Arbi mengunci penjelasanya. *
Discussion about this post