Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuktimes.id – Kejuaraan karate Inkai Open Turnamen Piala Bupati Banggai 2021 tercoreng. Panitia pelaksana (panpel) tidak konsisten.
Awalnya, uang bonus bagi juara umum dijanjikan panpel sebesar Rp10 juta. Akan tetapi yang dibayar hanya Rp5 juta.
Sebagai juara umum pada kejuaraan karate yang dilaksanakan di Gedung Graha Pemda Jumat-Minggu (24-26/09), tim Inkanas keberatan.
Manager Tim Inkanas Banggai, Karmariwandi kepada Luwuktimes.id, Kamis (30/09) mengaku, saat penerimaan piala atau tepatnya pada penutupan kejuaraan, timnya belum langsung menerima uang bonus.
Panitia baru merealisasikannya tiga hari setelah pelaksanaan kegiatan.
Itupun tambah senpai Wandi-sapaan Karmariwandi, pada H+3 panpel hanya memberikan uang bonus Rp5 juta.
Baca juga: Kejuaraan Karate Inkai Open Turnamen Bupati Cup 2021 Dibuka
“Kemarin panitia beserta bendahara dan ketua pelaksana mengundang kami ke kediaman terkait pemberian bonus. Namun tidak sesuai dengan apa yang ada di proposal, yakni Rp10 juta. Yang ada hanya Rp5 juta,” kata Senpai Wandi.
Karena tidak sesuai dengan janji panitia, sehingga kata Senpai Wandi, uang bonus itu tidak diterimanya.
“Iya, kami tidak terima uang bonus tersebut,” ucapnya.
Sebagai bentuk transparansi kepada tim Inkanas Banggai, Senpai Wandi berujar, akan mengumpulkan semua atlet Inkanas yang ikut pada kejuaraan itu, untuk menemui Ketua Umum Inkanas Banggai yang juga Kapolres Banggai, AKBP Satria Adrie Vibrianto.
“Kami akan ketemu Ketum Inkanas Banggai. Selain melaporkan hasil juara umum dengan mengoleksi 12 emas, 4 perak dan 4 perunggu sekaligus pemberian uang bonus yang tidak sesuai dengan janji panitia dalam proposal,” kata Senpai Wandi.
Klarifikasi Panpel
Diklarifikasi secara terpisah, Ketua panpel Agus Johar Tosepu membenarkan bahwa besaran bonus untuk juara umum yang dijanjikan tidak sesuai dengan yang diberikan.
“Iya benar. Berdasarkan proposal uang bonus untuk juara umum Rp10 juta,” kata Agus.
Dia mengaku masih akan mengkomunikasikan persoalan ini kepada Ketum Inkai Letkol Inf. Fanny Pantouw yang juga Dandim 1308/LB dan Ketua Harian Inkai Banggai DR. Masnur yang juga Kajari Banggai.
“Masih kita komunikasikan dengan ketua umum dan ketua harian,” kata Agus.
Baca juga: Tim Inkanas Banggai Juara Umum di Kejuaraan Inkai
Apa penyebab sehingga harus ada pengurangan uang bonus bagi juara umum?
Agus kembali berujar, kendalanya ada di sponsor, termasuk dari Pemda bahkan termasuk pendapatan pendaftaran.
“Banyak yang membatalkan pendaftaran, karena covid-19. Sehingga kita potong 50%,” jelas Agus.
Persoalan ini sambung Agus, sudah pada tataran petinggi Inkai. Sehingga solusinya hanya ada pada Ketum dan Ketua Harian Inkai.
“Karena ini sudah di tataran di ketua-ketua semua. Karena menang intinya tamu-tamu dari luar jangan sampai ada yang kecewa. Makanya kita selesaikan dulu wasit. Pas kita hitung-hitung hasil kita minus,” ucapnya.
Apakah karena yang juara umum adalah tim Inkanas, sehingga panitia yang notabene dari Inkai tidak membayar full uang bonus sesuai yang dijanjikan?
Persepsi yang berkembang itu buru-buru dijawab Agus.
“Bukan masalah kita memotong, karena Inkanas yang juara umum. Malah kita bersukur, tuan rumah (Kabupaten Banggai), sehingga tidak lari keluar ini piala,” jelas Agus.
“Cuma kita terkendala di sistem pendapatan kita. Dari Pemda juga sponsor banyak yang tidak sesuai dengan harapan kita,” jawab Agus. *
Baca juga: Dibalik Suksesnya Kejuaraan Karate Tingkat Regional Sulawesi di Luwuk
Discussion about this post