Terlebih sambung dia, setiap kali pembayaran penyetorannya langsung ke kantornya dan mendapatkan kwitansi serta blangko cap.
Terkait permasalahan tersebut, AN mengaku tidak terima dan mendesak agar pihak Tompotika Dana Luwuk menyampaikan permohonan maaf.
“Ini merupakan perbuatan yang tidak menyenangkan bagi saya. Bisa saja hal ini juga terjadi kepada nasabah lain atau nasabah baru yang nantinya akan mengajukan pinjaman pada perusahaan itu,” imbuhnya.
KLARIFIKASI
Pimpinan Tompotika Dana Luwuk, Boby Dahua membantah jika telah memarahi nasabah itu.
“Bapak tanya saja ke debitur tersebut, bulan Juni saya ketemu beliau dengan baik. Marah-marah dalam artian apa yah. Saya keluarkan kata-kata apa makian atau apa pak. Tolong dijelaskan,” kata Boby.
“Saya bisa beliau bawah kwitansi 1 sampai 9 nda. Saya juga bisa melapor esok Pak. Ini pencemaran nama baik saya pak,” sambung Boby.
Terkait dengan perbedaan jumlah angsuran dan banyaknya tunggakan juga mendapat penjelasan Boby.
“Ini masalahnya debitur sama collector lama. Kami sini baru mengantikan mereka,” ucapnya.
Terkait dengan tuduhan marah-marah kepada nasabah, Boby kembali memberi klarifikasi.
“Keluhan nasabah sebelumnya saya sudah ketemu beliau. Kebetulan tadi saya nda di kantor ybs (yang bersangkutan, red) datang dan cuma via tlp,” katanya.
“Kalau saya ada keluarkan kata-kata yang kotor atau memaki ybs, yang pasti saya salah. Ini saya bicara sesuai dengan apa yang terjadi dengan pembayaran konsumen tersebut,” ucapnya.
Terhadap persoalan ini, Boby mengaku sudah berkonsultasi dengan kantor pusat.
“Saya sudah WA ke maneger kantor pusat terkait kwitansi pembayaran konsumen tersebut. Kalau pun ada masalah nanti team legal kami yang akan urus,” tutup Boby. *
