Oleh: Sofyan Labolo
BANGGAI Sambatu jadi jargon Kabupaten Banggai pada pekan olahraga provinsi (Porprov) IX Sulteng 2022.
Legitimasi dua suku kata itu, punya makna luas. Tidak sebatas yang berarti Banggai Satu. Lebih dari itu, Kabupaten Banggai berambisi menjadi juara umum pada pesta olahraga terakbar tingkat regional tersebut.
Bupati Banggai, H. Amirudin pada setiap kesempatan yang bertalian dengan momentum olahraga, nyaris tidak pernah lupa dengan petikan statemen penyemangatnya.
“Banggai harus menjadi juara umum Porprov”.
Ketua Umum KONI Kabupaten Banggai, H. Muntasar Abd. Azis pun tidak ketinggalan dalam mengkampanyekan Banggai Sambatu.
Pada penutupan rapat perdana TD dan CdM bertempat Hotel Santika Luwuk belum lama ini, Muntasar meminta kepada kontingen Kota Palu agar dapat mengikhlaskan Banggai menjadi juara umum.
Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kota Palu, Calvin Tawil merespon datar permintaan Muntasar.
“Saya kira sepanjang on the track dan fair play, kami tidak ada masalah,” demikian jawaban Calvin.
TARGET ATAU HAYALAN
Saya tertarik dengan pernyataan salah seorang pengurus KONI Banggai yang juga petinggi salah satu cabang olahraga (cabor).
Bertempat di sekretariat KONI Banggai, dia dengan lantangnya berujar, “jangan sampai target juara umum Kabupaten Banggai pada Porprov Sulteng itu hanya sebatas hayalan”.
Diskusi itu semakin bermakna, ketika pegiat olahraga itu melanjutkan komentarnya.
“Kalau target itu harus ada barometer atau indikator. Apa yang menjadi dasar sehingga mampu merealisasikannya. Berbeda dengan hayalan. Cukup duduk dan termenung, maka hayalan setinggi apapun dapat kita raih,” sindir dia.
Tidak sebatas memberi ilustrasi antara target dan hayalan. Dia juga memberi referensi yang cukup rasional.
Kini kosentrasi Kabupaten Banggai terpecah menjadi dua. Selain sukses tuan rumah juga sukses juara.
Sudah pasti untuk merealiasikan kedua hal tadi, bukan perkara mudah.
Berbeda ketika Banggai tampil pada beberapa kali Porprov sebelumnya. Kosentrasi terfokus pada capaian prestasi para atlet semua cabor.
