Tawaran Solusi
Sebagai utusan KONI Sulteng, Endi mengaku tidak ingin melihat persoalan ini dengan menggunakan kacamata kuda. Alasannya, karena demi kesuksesan Porprov IX Sulteng Kabupaten Banggai.
Makanya harapan Endi solusinya adalah duduk satu meja untuk mencarikan jalan keluarnya.
“Maka mari kita putuskan bersama. Apapun hasilnya, kami akan laporkan ke Ketum KONI Sulteng melalui Panwasrah. Dan apa sikap kita selanjutnya,” katanya.
Bisa saja lewat pertemuan itu, akan ada solusi. Semisal dari tiga nomor yakni wall boulder, speed dan lead, nama yang lebih awal selesai pembangunannya.
Atau bisa saja, untuk nomor wall boulder berlangsung pada Alun Alun Bumi Mutiara Luwuk. Itu sambil menunggu speed dan lead selesai pembangunannya pada kawasan Halimun atau eks MTQ Sulteng.
“Karena kalau kita kejar ketiganya mustahil. Tapi semua harus duduk bersama. Apakah kerja 1×24 jam kerja atau pakai shif atau bagaimana, tergantung kesepakatan,” jelasnya.
Parigi Moutong
Sebelumnya ada wacana ketika pembangunan venue panjat tebing tak rampung sesuai jadwal, maka khusus cabang olahraga ini akan pindah lokasi pertandingan. Alternatif nya adalah Kabupaten Parigi Moutong.
Tentang kabar itu, Endi kembali memberi penjelasan.
“Kalau itu saya belum bisa memutuskan. Karena itu harus putusan bersama,” ucapnya.
Untuk mekanismenya, Ketua Panpel mengajukan hal itu kepada Panwasrah. Dan Panwasrah membahas dengan penanggung jawab dalam hal ini Ketum KONI Sulteng dan Ketum Banggai. Tentu dengan melihat dasar yang terjadi di lapangan.
“Yang pasti soal Parigi Moutong belum ada wacana kesana. Itu sekedar riak riak,” tutur Endi. *
Discussion about this post