Bagi Margiyanta, hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi aparat Polres Banggai.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat Polres Banggai. Tentu kami tidak bisa kerja sendiri. Butuh bantuan semua stakeholder, termasuk rekan-rekan media. Semuanya berikan masukan pada kami,” pesan Wakapolres.
Masih seputar indikasi peredaran narkoba di Lapas Luwuk, Margiyanta kembali berujar, saat ini pihaknya intens berkomunikasi dengan Kalapas Luwuk.
“Kami berjuang membantu Lapas untuk mengungkap peredaran Narkoba yang berada di seputaran Lapas Luwuk,” katanya.
“Dan Kalapas Luwuk selalu berkoordinasi dengan kami. Setiap ada pergerakan mencurigakan dalam lapas juga kita dapatkan informasi,” tambah Margiyanta.
Apakah sejauh ini ada indikasi keterlibatan oknum Lapas Luwuk terkait peredaran narkoba?
Pertanyaan itu kembali mendapat jawaban Margiyanta.
“Belum tahu. Untuk saat ini semua yang sudah diperiksa belum ada yang mengarah ke ASN atau polisi. Kalau terlibat pasti kita tindak,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Margiyanta juga menginformasikan bahwa pihaknya melakukan tes urine bagi para anggota secara acak. Dan hasilnya ada 2 aparat kepolisian Polres Banggai yang positif.
“Kami tes urine secara acak kepada anggota. Sekarang ada dua anggota yang kita tes urine positif. Kita menunggu selama seminggu. Karena kalau kita minum obat yang untuk kesehatan, pasti positif. Makanya kita menunggu seminggu untuk memastikan apakah terlibat narkoba atau tidak,” ucap Margiyanta. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post