Reporter Muh. Dahlan
SALAKAN, Luwuk Times.id—Akses air bersih yang memadai di Kecamatan Bulagi, Bulagi Selatan dan Bulagi Utara, masih menjadi harapan utama masyarakat di wilayah itu.
Karena krisis air bersih, warga Bulagi Bersaudara pun rela memanfaatkan air hujan.
Kepada Pemda warga meminta, agar tak hanya berjanji tetang penyelesaian krisis air bersih. Namun harus ada upaya cepat dalam penanganan krisis air bersih yang sudah puluhan tahun terjadi di tempat mereka.
“Bupati dan DPRD sudah berganti ganti, tetapi air masalah air bersih di Bulagi bersaudara tidak pernah selesai di tangani. Bupati dan DPRD hanya menyampaikan janji. Dan semuanya tidak pernah ada hasilnya. Sampai sekarang kami disini masih sulit untuk memperoleh air bersih,” keluh Endrison, seorang warga Bulagi Selatan, Rabu pekan lalu.
Tak berbeda dengan Endrison, Ronald, seorang warga dari Kecamatan Bulagi, juga mengutarakan keluhan serupa kepada wartawan Sabtu (14/8).
Menurut Ronald, wilayah Bulagi bersaudara seperti dianaktirikan. Karena, sudah bertahun-tahun terjadi tetapi pemerintah sepertinya tidak serius dalam mencarikan solusinya.
“Air bersih adalah kebutuhan masyarakat yang paling utama di sini. Dan semuanya mengetahui itu. Tapi tak pernah ada solusi dalam penanganannya,” kesalnya.
Baca juga: Penambangan Pasir Pemicu Abrasi, Begini Reaksi Pansus LKPJ
Untuk memenuhi kebutuhan air, kata Ronald, masyarakat hanya mengandalkan air hujan.
“Syukurlah sekarang musim hujan, jadi masyarakat tidak terlalu menderita. Tetapi jika musim kemarau datang, masyarakat akan sangat menderita,” ungkapnya miris.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Bangkep, Muh. Hatta Mayuna, Sabtu (14/8) memberikan tanggapannya atas keluhan air bersih di Bulagi bersaudara.
Menurut dia, krisis air bersih di Bulagi bersaudara memang harus menjadi hal yang paling di perioritaskan oleh Pemda Bangkep. Sebab, itu berhubungan dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Hatta bersepakat terhadap pernyataan masyarakat yang menyebut Pemda Bangkep tak pernah serius menyelesaikan krisis air bersih di Bulagi bersaudara.
“Ia memang Pemda tidak pernah serius menyelesaikan krisis air bersih di Bulagi. Tidak ada penanganan yang sistematis dilakukan oleh Pemda Bangkep. Buktinya, sudah beberapa kali proyek miliaran rupiah untuk menangani air bersih di Bulagi. Namun hasilnya, tetap sama karena proyeknya dikerjakan asal jadi sehingga tidak banyak membantu penanganan krisis air bersih,” bebernya.
Hatta berharap Pemda Bangkep lewat instansi teknis terkait, bisa melakukan perencanaan yang sistematis serta dukungan anggaran yang besar dalam penyelesaian krisis air bersih yang sistematis. Dengan begitu, ia berharap krisis air bersih di Bulagi bersaudara segera diselesaikan. *
Discussion about this post