Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times— Warga Kelurahan Maahas Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai protes terkait adanya pusat isolasi covid-19 yang ada di wilayahnya.
Takut terpapar virus mematikan itu menjadi alasan utama warga sehingga tidak merespon keberadaan fasilitas tersebut.
Belum ada reaksi balik dari Pemda Banggai atas aksi penolakan itu. Termasuk Camat Luwuk Selatan yang dikonfirmasi semalam belum memberi tanggapan.
Sementara itu, Rumah Zakat Banggai yang merupakan inspirator adanya pusat isolasi covid-19 saat diklarifikasi Luwuk Times Senin (26/07) punya jawabannya.
Relawan Inspirasi Rumah Zakat Banggai Rella Nurbaeti mengatakan, pihaknya hanya ingin membantu pemerintah dan masyarakat untuk menyelesaikan pandemi di Kabupaten Banggai yang semakin naik dan mencapai angka tertinggi.
Pasalnya, ruang isolasi covid-19 yang ada di RSUD Luwuk serta RS Darurat Covid-19, sampai saat ini sudah penuh.
“Itu yang mendasari RZ (Rumah Zakat), sehingga berinistiatif menyiapkan pusat isolasi. Tentu dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Kabupaten,” kata Rella.
Sebelumnya sambung Rella, Kadis Kesehatan Banggai, dr. Anang S. Otoluwa telah mengecek langsung lokasi. Demikian pula tim gugus kabupaten. Mereka menilai fasilitas itu layak. Dan kemudian RZ menyelesaikan proses sewa dan menyiapkan fasilitas lainnya.
“Semata-mata untuk kemanusiaan. Karena Rumah Sakit Darurat Covid19 juga di lokasi yang sama,” ucap Rella.
Dilain sisi kata Rella lagi, kebutuhan untuk tempat isolasi covid saat ini di Kabupaten sangat genting. Sehingga sudah sangat layak adanya Pusat Isolasi Covid-19.
“RZ tinggal mengikuti arahan dari pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Tim Gugus,” kata Rella.
Dijelaskannya, pusat isolasi ini digagas setelah sebelumnya RZ menyiapkan sembako untuk pasien yang terpapar dan keluarganya.
“Seribu paket sembako. Itu nama giat kami,” kata Rella.
Sebagai salah satu lembaga zakat nasional, Rumah Zakat Banggai juga diminta untuk membantu seoptimal mungkin menyelesaikan pandemi di masyarakat.
Lagi pula perlu diketahui publik bahwa pusat isolasi juga hanya dua bulan disewa. Itu hanya digunakan dalam masa masa darurat seperti sekarang dan tidak akan berlanjut seterusnya.
Satu closing statemen Rella, semoga ada solusi terbaik buat masyarakat sekitar dan juga buat para pasien yang semakin lama semakin banyak dan membutuhkan tempat perawatan. *
Discussion about this post