LUWUK, Luwuk Times.ID— Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemda Banggai di tahun anggaran 2021 sudah sewajarnya ‘paka testa’. Betapa tidak, besaran tunjuangan kinerja (tukin) atau tambahan penghasilan pegawai (TPP) mereka menurun. Bukan karena dipangkas. Tetapi disebabkan menurunnya dana alokasi umum (DAU) dari pusat.
“Tukin menurun Rp20 miliar. Karena pendapatan DAU dari pusat untuk tahun 2021 turun Rp80 miliar,” kata Ketua Fraksi PHP (PKB-Hanura-Perindo) DPRD Banggai, H. Syafrudin Husain kepada Luwuk Times.ID Sabtu (02/01).
“Jadi siftanya otomatis. Jangan lagi berpikir pemerintahan baru kedepan yang turunkan. Bukan seperti itu. Karena tukin sumbernya banyak diambil dari DAU. Tukin turun karena sumber dananya dari pusat yang juga turun,” tambah Ketua DPC PKB Kabupaten Banggai ini.
Apakah bisa ditopang dari sumber anggaran lain untuk mempertahankan besaran dana tukin tahun sebelumnya?
Baca juga: TPP ASN dan BPJS Butuh Ketambahan 80 Miliar, AT-FM Punya Solusi?
Anggota badan anggaran (Banggar) DPRD Banggai ini mengatakan, ketika harus ditalangi dari sumber anggaran lain, maka berkonsekwensi terhadap program yang bersentuhan dengan kebutuhan rakyat.
“Jangan lagi dipikir tukin mau ditambh dari sumber lain. Tidak ada sumber dana, kecuali untuk kebutuhan rakyat. Jangan lagi rakyat dikorbankan hanya untuk kebutuhan tukin,” kata Haji Udin-sapaan anggota dewan tiga periode ini.
Penurunan dana transfer dari pusat, salah satunya DAU sambung Haji Udin bukan hanya terjadi di Kabupaten Banggai. Melainkan hampir semua daerah di Indonesia mengalami hal serupa. Hal itu mencerminkan bahwa negara kita lagi devisit keuangannya, akibat mengatasi masalah pandemi covid-19.
“Saya kira semua pihak termasuk ASN harus bisa memakluminya,” tutup Haji Udin. *
(yan)
Discussion about this post