LUWUK— Kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan September Melawan, untuk kali kedua mendatangi kantor DPRD Banggai, Rabu (07/09/2022) siang.
Selain tetap dengan tuntutan awal yakni menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Gerakan September Melawan juga menuntut dugaan pemukulan oleh oknum Satpol PP terhadap peserta aksi demo sehari sebelumnya.
Para mahasiswa mendatangi kantor DPRD Banggai sekitar pukul 14.25 wita.
Selain membakar ban bekas para pendemo juga berorasi depan kantor milik rakyat tersebut.
Tak berselang lama, Ketua DPRD Banggai Suprapto menyambangi para demonstran.
“Suara adik adik menolak kenaikan BBM itu sejalan dengan kami. Ada 5 dari 7 fraksi kemarin merespon apa yang menjadi tuntutan adik adik,” kata Suprapto saat menemui pendemo tepat pintu masuk Parlemen lalong (penyebutan DPRD Banggai).
Terkait keinginan para mahasiswa agar menghadirkan semua perwakilan fraksi juga mendapat jawaban dari politisi PDI Perjuangan tersebut.
“Hari ini 7 fraksi dan 3 komisi DPRD Banggai turun lapangan. Ada yang ke Huhak juga ke desa Tuntung yang merupakan wilayah terdampak banjir,” ucap Suprapto.
Mahasiswa juga mempertanyakan tentang kasus pemukulan oknum Satpol PP yang terjadi pada hari sebelumnya.
Menjawab itu, Suprapto berujar simple, “kalau memang terjadi pemukulan, itu merupakan ranah aparat penegak hukum”. *
Discussion about this post