IKLAN

Pemilu 2024

Bawaslu Sulteng Sebut Politik Uang itu Benci tapi Rindu

275
×

Bawaslu Sulteng Sebut Politik Uang itu Benci tapi Rindu

Sebarkan artikel ini
Pimpinan Bawaslu Sulteng, Darmiati membuka kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif tahun 2022, bertempat hotel Estrella Luwuk, Rabu (12/10/2022). (Foto: Sofyan Labolo)

Reporter Sofyan Labolo

Luwuk Times – Pimpinan Bawaslu Sulteng, Darmiati mengibaratkan bahwa politik uang itu benci tapi rindu. Dia punya alasan sehingga memberi ilustrasi seperti itu.

“Politik uang kita hujat. Tapi setelah kita mendapat uang, kita diam. Politik uang itu seperti benci tapi rindu,” kata Darmiati saat memberikan sambutan pada sosialisasi pengawasan partisipatif tahun 2022, bertempat hotel Estrella Luwuk, Rabu (12/10/2022).

Sosialisasi yang dilaksanakan Bawaslu Sulteng itu melibatkan kalangan mahasiswa Kota Luwuk Kabupaten Banggai sebagai pesertanya.

Baca:  Peluang Sofhian Mile Gunakan Golkar Tipis, Begini Analisa Sofyan Mang

Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Sulteng, Nasrun menjadi pemateri tunggal.

Darmiati saat memberi pengantar tak hanya fokus pada money politic, yang include dalamnya serangan fajar.

Tapi ia juga memaparkan terkait sejumlah tahapan pemilu 2024 yang dibutuhkan peran aktif pengawasan dari masyarakat.

Saat ini kata Darmiati tahapan pemilu sudah masuk pada verifikasi administrasi perbaikan.

Baca:  Mantan Bawaslu Banggai: Politik Uang harus Diperangi Secara Masif

Tercatut Sipol

Masyarakat perlu melakukan pengawasan pada tahapan ini. Karena tidak menutup kemungkinan tercatut namanya dalam sistem informasi partai politik (Sipol).

“Jika tercatut dalam sipol, namun tidak mendaftar ke parpol, silakan lapor ke Bawaslu,” anjur Darmiati.

Tahapan yang rentan adanya pelanggaran sehingga butuh partisipasi pengawasan masyarakat lanjut Darmiyati adalah pencalonan.

“Semisal ada indikasi ijasah palsu, masyarakat bisa membuka laporan,” ucapnya.

error: Content is protected !!