Oleh: Ferdy Moidady
SEJARAH adalah bukan sekadar catatan peristiwa masa lalu. Diantara catatan sejarah adalah kisah-kisah perjuangan, keberanian, kebijaksanaan, dan perjuangan terhadap ketidakadilan yang telah membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini.
Dalam kelas sejarah, guru memiliki peran penting sebagai inspirator bagi generasi muda untuk menghargai dan memahami sejarah serta mengambil pelajaran berharga darinya.
Sejarah adalah cermin yang memantulkan perjalanan manusia. Sejarawan dunia seperti Arnold J. Toynbee menggambarkan pentingnya memahami sejarah dengan mengatakan, “Sejarah adalah sebuah galeri gambar di mana ada beberapa gambar yang buram dan kabur, yang lainnya tajam dan cerah, semuanya memiliki makna yang berarti.” Guru sejarah membantu siswa melihat gambaran ini dan menggali makna di balik setiap peristiwa.
Salah satu peran utama guru sejarah adalah membuat pelajaran sejarah menjadi menarik dan relevan bagi siswa. Seperti yang dikatakan oleh H.G. Wells, “Sejarah adalah ilmu yang hidup; sejarawan adalah pengisinya.” Guru yang bersemangat dan memikat dapat mengubah kelas sejarah menjadi petualangan intelektual yang mendebarkan, seru, mengasikan dan menantang.
Mereka dapat menggunakan alat-alat kreatif seperti cerita, pidato imajiner, gambar, video, dan permainan peran agar pembelajaran sejarah ‘hidup’ di dalam dan luar kelas.
Pelajaran sejarah juga, bukan hanya tentang membuat pembelajaran (kisah) yang menghibur, harusnya juga memberikan pemahaman akan nilai-nilai dan pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah bisa jadi diantara sumber inspirasi untuk keberanian, ketekunan, dan kebijaksanaan dan sejenisnya.
Guru sejarah dapat menggunakan kisah-kisah mereka yang membuat perubahan sosial. Atau kisah-kisah perjuangan tokoh tertentu, untuk menginspirasi siswa untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Misalnya; para Nabi, penemu-penemu, tokoh-tokoh pendiri negara dan sejenisnya.Tokoh Inggris terkenal, Winston Churchill, menggambarkan pentingnya kisah tokoh-tokoh dalam sejarah dengan mengatakan, “Kisah-kisah (tokoh-tokoh sejarah) itu adalah alat bimbingan yang paling efektif dalam ditangan (dapat dilakukan) oleh seorang guru.”
Pengajaran sejarah juga memungkinkan guru untuk mendorong pemikiran kritis. Siswa diajak untuk merenungkan sebab-akibat peristiwa sejarah, menganalisis keputusan yang diambil, dan mempertimbangkan konsekuensinya.
Sejarawan terkemuka, Howard Zinn, mengatakan, “Seharusnya (sejarah) menjadi pembelajaran untuk menghindari kesalahan masa lalu dan menciptakan masa depan yang lebih baik.” Dengan kreativitas seorang guru, pembelajaran sejarah jadi cara mengkritiskan siswa.
Sejarah juga memberikan pelajaran berharga tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kisah tentang perjuangan, solidaritas, dan keteguhan hati manusia dapat menginspirasi siswa untuk menjalani hidup mereka dengan integritas dan rasa tanggung jawab terhadap orang lain.
Tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela, yang memimpin perjuangan melawan apartheid di Afrika Selatan, mengajarkan kita tentang pentingnya perdamaian dan rekonsiliasi melalui dialog demi dialog yang tidak mengenal lelah.
Dengan mempelajari sejarah Nelson Mandela, kita paham bahwa ‘dialog adalah modal penting’ dalam menangani konflik yang sudah berlarut-larut (berlangsung lama).
Guru sejarah tidak hanya tentang mengajarkan materi (bab) pelajaran sejarah. Mereka juga harus mendorong pemahaman tentang beragam budaya, agama, dan latar belakang etnis dalam sejarah.
Ini membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan penghargaan terhadap keberagaman, yang merupakan bagian penting dari pemahaman sejarah yang komprehensif.
Jadi, guru sejarah memiliki peran sangat penting dalam membentuk pandangan (mindset/pola pikir/sikap) siswa tentang sejarah, nilai-nilai, dan peran mereka dalam masyarakat.
Dengan menjadi penginspirasi (inspirator), guru dapat membantu siswa memahami, menghargai, dan mengambil pelajaran berharga dari sejarah. Seperti yang diungkapkan oleh Albert Schweitzer, “Sejarah adalah ilmu yang memotivasi, yang membangkitkan semangat, yang merangsang pikiran (inspirasi), dan mengajarkan pengalaman (hikmah).”
Semoga Tuhan selalu melindungi dan menyayangi kita serta anak-anak kita.
Penulis adalah guru sejarah di SMKS Depok Jawa Barat
Discussion about this post