Palu, Luwuk Times— Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) menggelar Malam Anugerah Lingkungan Proper 2025, bertempat Hotel Santika Palu, Kamis (24/4/2025) malam.
Acara tahunan yang menjadi ajang apresiasi terhadap kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup ini memberikan penghargaan tertinggi kategori Proper Emas kepada tiga perusahaan.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Anwar Hafid secara langsung menyerahkan penghargaan Proper Emas kepada PT Pertamina EP Asset 4 – Field Donggi Matindok, Joint Operating Body (JOB) Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi dan PT Panca Amara Utama (PAU).
Ketiganya berhasil menunjukkan kinerja lingkungan yang luar biasa melalui kepatuhan terhadap regulasi serta inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan.
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) menilai perusahaan berdasarkan dua kriteria utama.
Yaitu ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan beyond compliance atau upaya yang melampaui kepatuhan.
Ketaatan mencakup dokumen lingkungan, pengendalian pencemaran air dan udara, serta pengelolaan limbah B3.
Sementara itu, aspek beyond compliance mencakup penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan emisi, konsep 3R (reduce, reuse, recycle), konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta program pengembangan masyarakat.
Selain penghargaan emas, Proper 2025 juga menganugerahkan Proper Hijau kepada dua Perusahaan. Dan Proper Biru kepada 43 perusahaan lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Sulawesi Tengah, Yopie M.I. Patiro mengajak seluruh perusahaan, termasuk yang mendapatkan peringkat Merah untuk bersinergi dengan program lingkungan pemerintah daerah.
“Bagi yang nilainya masih merah, mari kita evaluasi dan perbaiki bersama. BLHD siap membantu demi pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual.
Ia mengibaratkan Sulawesi Tengah sebagai “anak gadis yang baru dilamar” yang harus kita jaga dan rawat.
“Kita pasti akan membuka hutan, membuka lahan, menggali tanah. Itu tidak bisa kita hindari. Tapi bagaimana kita melakukannya dengan rekayasa lingkungan yang tidak menimbulkan bencana,” kata Anwar.
Ia juga mengutip ayat Alquran yang menyinggung bahwa kerusakan lingkungan adalah akibat dari ulah manusia.
Ia berharap agar tahun depan tidak ada lagi perusahaan yang mendapat peringkat Merah.
“Kalau bisa semua emas. Kalau sudah emas, seluruh hutan Sulawesi Tengah ini silakan dikelola dengan bijak,” ujarnya dengan nada semangat. *
bar
Discussion about this post