Palu, Luwuk Times – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid mengingatkan kepada para perusahaan yang beroperasi wilayah Sulawesi Tengah, khususnya sektor pertambangan dan perkebunan, agar serius menangani persoalan banjir yang semakin mengkhawatirkan.
Pernyataan tegas itu Ia sampaikan saat menghadiri Malam Anugerah Lingkungan Sulawesi Tengah, bertempat Hotel Santika, Kamis malam (24/4/2025).
Acara tersebut juga hadir Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulteng, Dr. Bambang Hariyanto, serta perwakilan berbagai perusahaan dari sektor industri ekstraktif dan agrikultur.
Dalam sambutannya, Anwar mengungkapkan keprihatinannya terhadap durasi banjir yang semakin lama pada sejumlah wilayah.
Ia mencontohkan Morowali musibah banjir bisa bertahan hingga 20 hari. Jauh lebih lama dibanding kondisi sebelum maraknya aktivitas industri, yakni hanya berlangsung sekitar tiga hari.
“Kalau dulu banjir hanya tiga hari sudah surut. Tapi sekarang bisa sampai 20 hari. Ini tidak bisa kita biarkan,” ujar Anwar Hafid saat door stop.
Ia menegaskan, pemerintah provinsi akan terus melakukan langkah-langkah preventif. Termasuk pengawasan langsung lapangan. Jika pihaknya temukan perusahaan yang terbukti mengabaikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan dan menjadi penyebab banjir, sanksi tegas akan kami berikan.
“Kalau ada perusahaan yang terbukti tidak taat terhadap kaidah lingkungan dan menyebabkan banjir, kita tidak akan segan-segan menghentikan aktivitasnya,” tegasnya.
Namun, Gubernur juga menekankan pendekatan yang Ia ambil tidak hanya berupa sanksi.
Malam anugerah tersebut juga menjadi ajang apresiasi bagi perusahaan-perusahaan yang menunjukkan keseriusan dan kepatuhan terhadap pengelolaan lingkungan.
“Kita ingin memotivasi mereka. Bukan hanya dengan sanksi tapi juga dengan penghargaan bagi yang patuh. Ini bagian dari upaya bersama untuk menjadikan lingkungan sebagai perhatian utama semua pihak,” tutup Anwar. *
bar
Discussion about this post