Luwuk Times, Banggai — Ketua Panwascam Luwuk La Muhaidir Tomia meminta kepada komisioner KPU Banggai Mahmud Basir untuk tidak meragukan kemampuan Bawaslu RI.
Hal ini disampaikan La Muhaidir Tomia, lantaran Mahmud Basir pada sesi tanya jawab rapat koordinasi kampanye dan dana kampanye yang dihelat KPU Banggai Minggu (8/10/2023), mempertanyakan indikator Bawaslu RI yang menempatkan Kabupaten Banggai pada peringkat kedua nasional tingkat kerawanan politik uang.
“Bagi saya aneh, kalau seorang anggota KPU Kabupaten Banggai mempertanyakan indikator. Seolah olah lembaga sebesar Bawaslu tidak paham indikator dalam pengelolaan data secara ilmiah. Sementara dia sendiri tidak melakukan tindakan ilmiah berupa pengelolaan data,” kata La Muhaidir Tomia dalam rilisnya, Selasa (10/10/2023).
Mantan aktivis mahasiswa yang biasa di sapa Xanana ini menilai, ucapan Mahmud adalah asumsi. Karena tidak satupun data yang diberikan.
“Seharusnya data dibalas data dan penelitian dibalas penelitian. Bukan dengan asumsi,” ucapnya.
Xanana mengatakan, dokumen indeks kerawanan pemilu (IKP) yang ditandatangani langsung Ketua Bawaslu RI, tentunya sebelum dirilis, sudah diplenokan oleh seluruh anggota Bawaslu RI.
“Kalau saudara Mahmud mempertanyakan indikator yang dipakai Bawaslu, itu sama dengan meragukan kemampuan ketua dan anggota Bawaslu RI,” katanya.
Xanana berharap, jelang pemilu 2024, ada gerakan bersama di Kabupaten Banggai untuk melawan politik uang, sehingga pesta demokrasi nanti akan lebih baik dari sebelumnya. *
Baca: Politik Uang Jadi Pembahasan di Rakor Dana Kampanye KPU Banggai
Discussion about this post