Luwuk Times, Aceh Sumut— Konsisten. Hanya sebait kata itu yang tepat disematkan bagi cabang olahraga (cabor) sepak takraw putri, Sulawesi Tengah (Sulteng). Empat kali sepak takraw ikut pekan olahraga nasional (PON), 4 kali pula sukses meraih prestasi medali perunggu.
Prestasi petakraw putri Sulteng, meraih medali perunggu 4 kali berturut pada PON tentu layak mendapat apresiasi.
Ditengah kerasnya persaingan sepak takraw putri Sulteng masih bisa memberikan kontribusi medali perunggu pada PON XVIII tahun 2012 di Riau, PON XIX tahun 2016 di Kota Bandung, Jawa Barat, PON XXI tahun 2021 di Papua. Prestasi terkini meraih medali perunggu pada nomor Quadrant putri pada PON XXI Aceh-Sumut.
Mencermati perjalanan olahraga Sulteng, sejak kali pertama ikut PON ke-5 di Kota Bandung, Jawa Barat tahun 1961, hingga PON Aceh-Sumut tahun 2024.
Belum ada satu pun cabang olahraga yang mampu menciptakan prestasi dan mempertahankan sampai 4 kali berturut-turut. Satu-satunya cabor yang bisa adalah sepak takraw Putri.
Prestasi itu tidak terjadi begitu saja. Tetapi dibentuk lewat proses yang panjang didukung perjuangan yang tak kenal lelah, dibawah penanganan pelatih yang berdedikasi tinggi, Sandrina Keliey.
Berdedikasi tinggi karena Sandrina mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran bahkan energinya untuk sepak takraw Sulteng yang Ia cintai.
Kerja kerasnya ternyata tak sia-sia. Terbukti empat kali sepak takraw putri Sulteng tampil di PON empat kali pula Sulteng meraih medali perunggu.
Kepada Luwuk Times, pelatih kepala sepak takraw putri Sulteng, Sandrina Keliey menuturkan, persaingan untuk meraih medali dari PON ke PON terasa makin ketat dan berat.
Makin kerasnya persaingan dikarenakan sepak takraw kini makin populer dan disukai masyarakat Indonesia, utamanya kaum milenial.
“Karena diminati banyak kalangan muda, membuat kompetisi makin marak, Ketat dan berat. Tapi bersyukur Sulteng masih bisa mempertahankan prestasinya. PON XXI merupakan pencapaian ke-4 bagi atlet takraw putri Sulteng”, tutur Sandrina Keliey.
Setelah meraih 1 medali perunggu PON XXI Aceh-Sumut, pada nomor Quadrant putri, di Gedung Idi Sport Center Aceh Timur.
Sandrina masih berharap tahun ini ada surprise bagi cabang sepak takraw untuk menambah medali yang lebih tinggi lagi (emas atau perak) pada PON Aceh-Sumut tahun 2024, mengingat masih ada dua nomor yang akan dimainkan atlet takraw Sulteng, pada nomor beregu putra dan putri.
Sampai hari ke-9 PON digelar Selasa (17/9/24), sedikitnya sudah 690 nomor pertandingan dilaksanakan.
Sebagai pemuncak klasemen masih ditempati DKI Jakarta dengan 124 medali emas, 103 medali perak dan 101 medali perunggu. Tempat kedua Jawa Barat 117 emas, perak 113, dan 111 perunggu. Peringkat ketiga Jawa Timur 100 medali emas, 113 perak, 97 medali perunggu.
Kontingen Sulteng berada di peringkat 23 dengan torehan 3 medali emas, 4 perak dan 12 perunggu.
Dari 12 medali perunggu yang diperoleh Sulteng satu didapat dari cabor sepak takraw Quadrant putri. Salah satu pemain yang ikut memberi kontribusi hingga Sulteng meraih medali perunggu adalah Mauren N.Ngkeri.
Alhasil, setelah sepekan lebih PON Aceh -Sumut dihelat, sudah dua atlet asal Banggai yang tergabung di Kontingen Sulteng yang memberi kontribusi medali.
Pertama Mauren N. Ngkeri medali perunggu nomor Quadrant sepak takraw. Kedua atlet Frischa Friscillia Mongguwi medali emas cabor Petangque beregu. *
Reporter Setiyo Utomo
Discussion about this post