Kepada para mahasiswa, politisi PDI Perjuangan itu telah memberikan penjelasan terkait absennya para legislator lalong tersebut.
“7 fraksi dan 3 komisi saat ini tugas luar. Selain kegiatan partai juga berkunjung ke lokasi banjir,” demikian pernyataan Suprapto kepada para demonstran.
Penjelasan itu tak membuat peserta aksi GSM merasa puas. Mereka tetap menunggu kehadiran perwakilan 7 fraksi.
Sekitar pukul 15.25 wita, massa aksi melaksanakan konsolidasi. Hasilnya memboikot kantor DPRD apabila ke 7 perpanjangan tangan partai Parlemen itu tak hadir untuk menandatangani pernyataan sikap menolak kenaikan BBM.
Sekitar pukul 17.30, mereka stanby depan kantor DPRD Banggai sekaligus menyalakan sejumlah lilin.
Dan sejam kemudian dilaksanakan pertemuan singkat antara GSM dengan 5 faksi yang sudah hadir, untuk menandatangani persetujuan hasil dialog pernyataan sikap terkait tuntutan menolak kenaikan harga BBM.
Kelima fraksi itu adalah, Golkar, PDIP, NasDem, gabungan (PKB-Hanura-Perindo) dan Fraksi PAN.
Sedang Fraksi PAN dan Fraksi Gerindra belum menandatangani pernyataan sikap itu lantaran masih keluar daerah. Meski begitu kedua fraksi itu juga menolak kenaikan harga BBM.
Ketua DPRD Banggai Suprapto kepada Luwuk Times, Kamis (08/09/2022) berujar, hasil akhir dari DPRD Banggai yang terdiri dari 7 Fraksi setuju atau mendukung apa yang menjadi aspirasi para mahasiswa.
Dan 5 fraksi telah menandatangani sejumlah point tuntutan mahasiswa, utamanya menolak kenaikan BBM. *
7 Tuntutan GSM Banggai
- Menolak kenaikan BBM
- Perlunya peran pemerintah dalam pendistribusian BBM.
- Perlunya peran pemerintah dalam pendistribusian Gas elpiji
- Stop diskriminasi terhadap kaum perempuan.
- Meminta kenaikan UMR dan UMK.
- Peran Pemerintah terhadap penanganan bencana alam banjir.
- Stop tindakan represif oleh aparat kepolisian terhadap mahasiswa dan masyarakat.
Discussion about this post