Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
MELIHAT keatas itu motivasi, bukan untuk rendah diri. Melihat kebawah itu agar lebih bersyukur, bukan untuk menjadi sombong. Jangan takut bila benarmu di salahkan, tapi takutlah bila salahmu dibenarkan. Tetaplah menjadi orang baik, sekalipun kamu diperlakukan tidak baik.
Meskipun kamu sudah berdiri tegak, akan selalu ada orang lain mengkritik bayanganmu yang bengkok. Allah Swt selalu melihat apa yang ada dihatimu, sekalipun orang lain salah paham terhadapmu.
Jangan uang mu mengubah nada bicaramu. Dan jangan gelarmu mengubah tinggi suaramu. Kehidupan itu seperti bertamu, seenak apapun hidangan, kita tetap saja pulang.
Jangan terlalu banyak berkorban untuk orang lain, karena ada jenis manusia yang tak tau berterima kasih. Mungkin bukan rezekinya yang sedikit tetapi rasa syukur nya yang kurang.
Begitu sering kita bersedih karena kehilangan sesuatu, tanpa kita sadari semuanya itu hanya titipan Allah.
Ketika segala sesuatu tidak sesuai rencana, yakin lah bahwa hal itu sejati nya adalah rencana terbaik menurut Allah.
Ketika sebagian orang bergembira dengan hiruk pikuk Lebaran, tetapi ada sebagian orang yang bersedih karena perginya Ramadhan.
Sebagian orang meyakini waktu adalah uang, tetapi sebagian yang lain meyakini waktu adalah berjuang. Sedikit tapi mencukupi, lebih baik dari pada banyak tapi membuat kita lalai.
Jangan ikuti kebanyakan orang, karena yang banyak itu bukan tanda kebenaran. Jangan malu berbeda dengan kebanyakan orang, karena yang banyak belum tentu baik dan benar.
Kehinaan dimasa tua, karena durhaka di masa muda. Terkadang orang yang tua rentah dihinakan dimasa tuanya, hingga hati orang lain merasa iba, tanpa disadarinya bahwa dimasa muda ia menelantarkan hak-hak Allah.
Jadi, kapan saja kita melihat seseorang itu di hukum, maka ketahuilah bahwa hal itu karena dosa-dosanya.
Jangan bersedih bila anak-anakmu tidak S1, S2 dan S3, tapi bersedihlah bila anak-anak mu tidak sholat, anak gadismu tidak berhijab dan berjilbab, tidak mau belajar agama dan tidak bisa membaca Alquran, itulah kerugian besar.
Di saat kamu sudah jadi mayat, anak-anakmu terdiam, tak turun dalam proses pemandian jenazah dan sholat jenazah. Percuma anak-anak kita berhasil di dunia, tetapi mereka tidak mengerti agama.
Anak-anak itu akan mengikuti ibu nya. Jadilah anak-anak akhirat, jangan menjadi anak-anak dunia, karena dunia itu hina dan akan sirna. Akhirat itu mulia, kekal dan abadi.
Jika semua orang menyerah disaat sulit, maka tidak akan kita temukan orang sukses sampai hari ini.
Menurut ilmuwan Albert Einstein, tidaklah penting menjadi orang sukses itu yang penting adalah menjadi orang yang bernilai.
Baca juga: Pergeseran Penilaian Pelayanan Birokrasi; Dari Kepuasan ke Kepercayaan (Trust)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil dan sukses, tetapi berusahalah untuk menjadi manusia yang berguna.
Discussion about this post