Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times— Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banggai, Anang S. Otoluwa mengatakan, antusias warga terhadap ruang isolasi terpusat yang disiapkan Pemda sangatlah minim.
Dari 60 tempat tidur (TT) yang disiapkan pada sejumlah tempat yang dijadikan isolasi terpusat, hanya delapan yang terpakai.
“Sudah lama kita buka (isolasi terpusat, red). Yah, tapi antusias atau minat pasien minim. Bayangkan dari 60 TT yang kami siapkan hanya 8 terisi,” kata Anang yang dikonfirmasi Luwuk Times, Senin (09/08).
Sebenarnya sambung Kadinkes Banggai, daerah ini tidak mengalami kekurangan ruang isolasi terpusat, menyusul membludaknya jumlah pasien yang dirawat di RSUD Luwuk.
Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah keengganan pasien yang akan dirawat di ruang isolasi terpusat yang telah disiapkan itu.
“Bukan tempat isolasi nya yang jadi problem. Tapi pasien yang akan dirawat di isolasi terpusat yang tidak mau atau tidak bersedia,” kata Anang.
Baca juga: Pemda Perlu Siapkan Isolasi Terpusat, Ismail: Memungkinkan di GOR
Memang hal ini butuh edukasi kepada pasien termasuk keluarga pasien. Sehingga terbangun persepsi bahwa dirawat di ruang isolasi terpusat adalah akan lebih baik.
“Mungkin mereka (pasien) lebih nyaman di rumah masing-masing. Tapi problemnya akan terjadi penularan di tingkat keluarga, bahkan bisa menjadi meningkat,” papar Anang.
Ditanya soal dimana saja tempat yang ‘disulap’ menjadi ruang isolasi terpusat yang telah disiapkan Pemda, Anang enggan memberi jawaban.
“Jangan di publis. Nanti ada lagi penolakan warga. Yang pasti kami sudah siapkan ruang isolasi terpusat,” kata Anang sembari menyebut satu-persatu tempat tersebut.
Tidak sekadar menyiapkan tempat isolasi terpusat. Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banggai juga telah memberikan multivitamin untuk masyarakat.
“Kita fokus kepada semua pasien. Untuk masy umum sudah pernah kita lakukan di bulan Desember tahun lalu,” tutup Anang. *
Discussion about this post