Eksponen tim pemenangan AT-FM di Pilkada Banggai 2020 yang juga mantan caleg Partai Demokrat Banggai, Suhartono Sahido punya jawaban atas saran Badrin tersebut.
Dikonfirmasi Luwuk Times, Minggu (14/03/2021), Suhartono menilai, ajakan Badrin agar AT bergabung dengan Demokrat terlalu agresif.
“Semacam tindakan vandalisme yang ikut mengacak-acak kondisi perpolitikan nasional atau gerakan yang disengaja. Bahkan ingin merusak dan mengabaikan norma etika tatanan investasi politik khususnya perfoma diri AT-FM,” kata Suhartono.
Memang sambung Ono-sapaannya, Haji Amir belum menjadi anggota atau pengurus dari empat partai politik pengusung serta tiga partai politik pendukung di Pilkada Banggai.
Akan tetapi Ono begitu yakin, Haji Amir masih akan berpikir 1000 kali terhadap tawaran untuk bergabung bahkan menjadi Ketua Demokrat Banggai versi KLB (kongres luar biasa).
Apalagi sambung dia, kondisi partai Demokrat kini sedang mengalami konflik internal, yakni AHY dan Moeldoko. Dan ini sangat berpotensi terjadi perpecahan serta konflik berkepanjangan, mengingat terjadi dualisme kepemimpinan.
“Saya kira fenomena politik di tubuh Partai Demokrat saat ini menjadi hal terpenting dan mendasar yang menjadi pertimbangan pak AT untuk bergabung dengan Demokrat versi Moeldoko,” kata Ono.
“Apalagi Demokrat yang di ketuai AHY menjadi salah satu parpol pendukung AT-FM di pilkada Banggai tahun lalu. Sehingga itu mustahil terjadi pengingkaran oleh pak Haji Ami,” tambah mantan Ketua Tim Saksi AT-FM Kabupaten Banggai ini. *
(yan)
Discussion about this post