IKLAN

Opini

Banggai Bergerak ke Politik Dinasti

657
×

Banggai Bergerak ke Politik Dinasti

Sebarkan artikel ini
Supriadi Lawani

Sedikit Tentang Politik

Begitu banyak konsep tentang politik, politik menurut Miriam Budiardjo seorang ilmuan politik Indonesia adalah konsep tentang negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan pembagian atau alokasi.

Robert Dahl seperti dikutip Martin Suryajaya mengatakan politik adalah soal kekuasaan karena masalah utama yang dikaji oleh ilmu politik adalah soal kekuasaan.

Dalam tulisan singkat ini saya akan mengikuti konsep politik dari Robert Dahl bahwa politik dalam pengertian paling pokok adalah soal kekuasaan.

Kekuasaan politik adalah kemampuan atau otoritas untuk mempengaruhi, mengatur, atau mengendalikan kebijakan, keputusan, dan tindakan dalam konteks politik.

Salah satu aspek penting dari kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mengatur sumber daya, termasuk sumber daya ekonomi, sumber daya alam, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi suatu negara, daerah ataupun komunitas.

Dalam konteks ini, pemegang kekuasaan politik dapat memutuskan bagaimana sumber daya ini digunakan, didistribusikan, dan dimanfaatkan, yang akan memengaruhi kebijakan ekonomi, lingkungan, kesejahteraan sosial, dan aspek-aspek lain dari kehidupan masyarakat.

Dengan begitu banyak otoritas yang diberikan oleh kekuasaan politik maka tidak heran banyak politisi ingin kekuasannya tidak berakhir meskipun dibatasi oleh mekanisme hukum dan demokrasi dan untuk mensiasati itu seorang politisi yang sedang berkuasa ingin mewariskan kekuasaannya dengan mencalonkan anggota keluarganya, baik kakak,adik, anak, ipar dan keluarga lainnya yang mungkin.

Baca:  Selama 2 Periode tak Punya Kursi di DPRD, Ini Jawaban Ketua PBB Banggai

Dari Politik Kekerabatan Menuju Politik Dinasti

Banyak Ahli politik yang membedakan antara politik kekerabatan dan politik dinasti namun dalam tulisan singkat ini saya tidak mendiskusikan hal itu dalam keperluan tulisan ini saya berpendapat bahwa politik kekerabatan adalah cara mewujudkan apa yang disebut sebagai politik dinasti dengan mekanisme demokrasi yang ada.

Nepotisme adalah dasar dari adanya politik kekerabatan. Nepotisme yang saat reformasi menjadi salasatu musuh utama rakyat kini hadir kembali dalam praktek politik kontemporer. Nepotisme adalah praktik memberikan pekerjaan atau posisi politik kepada anggota keluarga tanpa mempertimbangkan kualifikasi mereka.

Ini juga mengejala dalam rekrutmen politik yang mengemuka dalam rekrutmen calon anggota DPR maupun DPRD dimana para poltisi yang sedang memiliki kekuasaan publik atau pemimpin dalam partai tertentu mendorong keluarganya untuk dapat mencalonkan, tujuannya tentu saja adalah agar kekuasaan tudak jauh dari kerabat mereka.

Politik kekerabatan secara singkat dapat kita defenisikan sebagai praktik memberikan jabatan atau kekuasaan politik kepada individu berdasarkan hubungan keluarga atau kekerabatan.

Dalam politik kekerabatan, seseorang dapat mendapatkan jabatan atau kekuasaan karena hubungannya dengan orang yang memiliki posisi politik yang tinggi.

Dengan posisi strategis ada ditangan kerabat maka pewarisan kekuasaan dapat lebih muda mewujudkannya dan politik dinasti akan menjadi praktek yang lambat laun akan diterima dengan sendirinya oleh rakyat karena diperoleh dari mekanisme yang demokratis sebagaimana diatur dalam hukum formal pemilu.

Baca:  Baliho Marak di Luwuk, Cara Praktis, Tapi Tidak Jamin Elektabilitas Naik

Politik dinasti melibatkan kontrol pemerintahan yang berlangsung dari generasi ke generasi dalam satu keluarga.

Banggai Bergerak ke Politik Dinasti

Muda kaya raya, berkuasa dan mati masuk surga mungkin impian anak – anak elit politik di banyak tempat di belahan dunia ini tak terkecuali di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

Dengan sumber daya alam yang melimpah setiap elit akan selalu menginginkan kekuasaan selamanya ditangannya dan mewariskan kepada keluarganya.

Gejala politik kekerabatan sebagai langkah mewujudkan politik dinasti di Banggai saya kira telah menjadi rahasia umum.

Tidak perlu bersusah paya untuk melihat gejala ini karena seperti yang saya sebutkan diatas dalam rekrutmen calon DPR maupun DPRD saja dengan terang telah menjadi bukti bahwa politik kekerabatan sebagai cara untuk mewujudkan politik dinasti talah nyata.

Politik di Banggai bergerak ke arah politik dinasti bisa jadi akan menjadi keniscayaan ini dikarenakan dalam politik di Banggai uang selalu menjadi hal utama untuk dapat mendapatkan kekuasaan. Kelindan antara politik uang, politik kekerabatan akan menjadi jalan tol terwujudnya politik dinasti di Banggai. *

Penulis adalah Petani Pisang

error: Content is protected !!