Reporter Naser Kantu
LUWUK, Luwuk Times – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan Dana Bagi Hasil (DBH) ke Provinsi/Kabupaten se Indonesia untuk Tahun Anggaran 2021.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) diketahui, Kabupaten Banggai mendapatkan alokasi DBH sebesar Rp. 173.917.282.000. Angka ini terbesar di Sulawesi Tengah.
Kemudian disusul Kabupaten Morowali dengan alokasi Rp. 147.459.923.000.
DBH kabupaten yang dijuluki tanah BaBaSal ini hanya terpaut Rp. 9.519.208.000 dari Provinsi Sulawesi Tengah yang berjumlah Rp. 181.436.490.000
Rincian alokasi DBH Kabupaten Banggai terdiri atas DBH Pajak yakni PPH, PBB. Kemudian DBH SDA yaitu Kehutanan, Migas, Minerba, dan Perikanan.
Untuk PPH berjumlah Rp. 8.489.570.000 dan PBB Rp. 63.039.741.000, jumlah PBB ini terbesar di Sulteng, jauh dibanding PBB Kota Palu yang hanya berada diangka Rp 9 miliar lebih.
Sedangkan, DBH dari sektor Kehutanan sebanyak Rp. 3.262.732.000.
Dari sektor Migas, di daerah ini berdiri dua perusahaan internasional pengelola sektor hulu dan hilir bisnis Migas, PT. DS-LNG dan JOB Pertamina Medco EP Tomori, aktivitas bisnis ini hanya mampu memberikan kontribusi dengan jumlah alokasi Rp. 78.910.217.000.
Besaran alokasi DBH Migas tahun ini masih kalah dibanding DBH Minerba, dimana Kabupaten Morowali terbesar se Sulteng dengan nilai Rp. 114 miliar lebih, menyusul Kabupaten Morowali dan Banggai, masing-masing Rp 23 miliar dan Rp19 miliar.
Sektor bisnis Pertambangan Biji Nikel masih menjadi teratas penyumbang DBH dimasing-masing kabupaten.
Untuk Pajak Perikanan, semua daerah di Sulawesi Tengah mendapat alokasi yang merata senilai Rp.1.128.319.000. *
