Orasi Anwar Hafid
Giliran sang legislator yang terkenal kritis ini berdiri diatas panggung, Anwar Hafid mengatakan kehadirannya untuk menggelar Reses adalah kewajiban mendengarkan, menyampaikan, dan mengawal usulan masyarakat di Pemerintah Pusat.
Komisi II yang ia tempati meliputi PUPR, Perhubungan dan Transportasi, serta Penanggulangan Bencana.
Akan tetapi, melihat fakta hari ini, DPRD baik tingkat kabupaten maupun provinsi, Demokrat tidak memiliki keterwakilan, sehingga tidaklah tepat kiranya hari masyarakat ingin menyalahkan Demokrat.
“Jangan dulu di salahkan karena Demokrat belum ada wakilnya baik di Kabupaten dan Provinsi,” kata Anwar Hafid sembari mengenalkan bakal calon anggota DPRD Kabupaten Banggai dan DPRD Provinisi pada pemilu 2024, salah satunya adalah Irfan Bungaadjim.
Anwar Hafid juga menyampaikan salam Dr. Mardiman Sane S.H., M.H., bakal calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat.
Pada sela-sela resesnya, Anwar Hafid juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Tolak Money Politik
Money politik, kata mantan birokrat yang mengawali karirnya dari Kepala Desa ini, masih menjadi penyebab utama rusaknya kehidupan demokrasi bangsa dan negara.
“Jangan mengeluh memilih Presiden, Gubernur, Bupati dan Anggota DPRD kalau suara kalian di beli dengan uang 300.000 tapi menderita 5 tahun, kita mengeluh dan tersiksa selama lima tahun karena suara kita telah di beli,” cetusnya.
Menanggapi fakta yang tersampaikan Anwar Hafid tersebut, ramai-ramai masyarakat membenarkannya.
Politik uang, kata Anwar Hafid harus kita lawan. Tidak hanya kepada masyarakat, kepada seluruh Bacaleg Demokrat, Anwar Hafid mewarning untuk tidak melakukan money politik.
Discussion about this post