Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Sedikitnya ada dua persoalan yang menjadi topik pembahasan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Banggai, bertempat kantor Kesbangpol Kabupaten Banggai, Kamis (11/11).
Hadir pada rapat itu, sejumlah perwakilan kerukunan yang terdiri dari beberapa etnis, termasuk Montolutusan Banggai.
“Tadi kami menghadiri rapat. Sejumlah persoalan menjadi topik pembahasan di kantor Kesbangpol,” kata Sekretaris Montolutusan Banggai, Hasanudin Zamaun, Kamis (11/11) tadi malam.
Baca juga: Listrik, Air dan BBM Kompak Berulah, Warga: Pemerintah Ngapain?
Ada dua masalah yang menjadi bahan pertemuan FPK Banggai. Hasanudin Zamaun menyebut, pertama tentang dinamika etnis yang terjadi Desa Bunga Kecamatan Luwuk Utara.
Topiknya adalah tentang rumah warga yang menjadi korban pembakaran. Sebab sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi.
Masalah kedua yakni penataan pasar Simpong dan pasar Unjulan. Para perwakilan FPK Banggai meminta agar kalangan etnisnya mendapat tempat yang layak menjual pada pasar itu.
Tentu saja mereka sambung Hasanudin tetap komitmen dalam menjaga kebersihan, sehingga pasar terlihat indah dan bersih.
Baca juga: Almarhumah Apriyanti Laasari Raih Tanda Jasa Pahlawan Pandemi
Inti dari pertemuan itu kata Hasanudin, dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik. Pasalnya, Kabupaten Banggai saat ini dihuni beragam etnis alias heterogen.
Rencananya sambung Hasanudin, FPK akan menemui Bupati dan Wakil Bupati Banggai, dengan agenda menyampaikan aspirasi tersebut.
“Ada keinginan teman teman FPK untuk menemui pak Bupati dan pak Wabup. Mereka ingin meyampaikan aspirasi serta saran dan masukkan,” ucapnya. *
Discussion about this post