LUWUK, Luwuktimes.id – Debat publik putaran III pilkada Banggai 2020 lebih alot, Minggu (29/11). Pada segmen I saja, suhunya sudah panas. Pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati Banggai, Hj. Sulianti Murad-H. Zainal Abidin Alihamu (HATIMU) mencatat ada banyak raport merah paslon petahana, Herwin Yatim-Mustar Labolo (WINSTAR).
Pada segmen perdana itu, paslon bernomor urut 01 itu membeberkan daftar tak sedap tersebut. Sebelum masuk pada rincian kebijakan yang dianggap gagal dijalankan paslon nomor urut 03, calon bupati Sulianti Murad mengantar dengan sejumlah statemen.
“Siapa yang meninggalkan hatinya, maka dia akan kehilangan kendali atas kepalanya. Kita semua menginginkan daerah ini maju. Namun jika kita bermuanasaba, menghisab tentang apa semua yang terjadi selama kurang 5 tahun terakhir. Jika kita bisa belajar jujur, ada banyak sektor yang kita bisa jadikan renungan,” kata Sulianti.
Di sektor pembiayan pembangunan 4-5 tahun terakhir, APBD tidak meningkat. Di sektor pendidikan rata-rata lama waktu sekolah kita belum mencapai 9 tahun. Itu artinya, kita belum terbebas dari wajib belajar 9 tahun.
Angka partisipasi murni SD masih 94,17 persen atau sebanyak 2.134 anak usia SD tidak sekolah. Angka partisipasi murni SLTP baru 87,19 persen atau 2.091 anak tidak sekolah.
Di bidang kesehatan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng tahun 2019 angka kematian bayi di provinsi Sulteng 429 kasus kematian, dimana kasus kematian tertinggi ada di Kabupaten Banggai sebanyak 66 kasus.
Baca juga: Kendaraan Operasional Helikopter, Herwin-Mustar Serang Paslon Nomor 02
Dari data sistem elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat Kementrian Kesehatan RI tahun 2019, Kabupaten Banggai masih berada di urutan ke lima se Sulteng. Soal pravalensi status gizi balita dengan masalah underweight, masih 11,5 persen dan stunting masih 19,9 persen.
Catatan miring lain adalah, Kabupaten Banggai termasuk 3 kabupaten di Sulteng tidak mengalami peningkatan jumlah posyandu aktif, dengan hanya198 posyandu aktif di 337 desa/kelurahan.
Di bidang infrastruktur jalan juga masih menyisahkan ketimpangan, yakni terjadi penurunan pembanguan ruas jalan. Total panjang ruas jalan yang diselesaikan kepemimpinan di era ini hanya 460 km. Sementara yang dibangun di era sebelumnya dibangun ruas jalan 785 km.
Mutasi dan promosi pejabat, sebut Sulianti masih dengan pendekatan komplotan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Banggai pada urutan ke IV di Sulteng. Upah minimum kabupaten (UMK) masih tiga terendah di Sulteng.
Tata kelola dan pengawasan keuangan juga masih menyisahkan masalah yakni jasa nonkapitasi medis pasien BPJS rawat inap belum terbayarkan.
Kata Sulianti, hal ini yang membuat paslon HATIMU hadir mengusung visi misi untuk Banggai bahagia mandiri ekonominya sehat dan cerdas rakyatnya. Yang isu pokoknya adalah membangun Kabupaten Banggai dengan menguatkan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, hidup berbudaya dan berakhlak mulia.
“Ada 17 program ungulan. Termasuk penambahan PKH plus yaitu penambahan warga miskin yang didanai APBD. Dan ini salah solusi yang ditawarkan HATIMU demi kesejahteraan masyarakat Banggai kedepan,” kata Anti Murad-sapaannya. *
(yan)
Discussion about this post