Luwuktimes.id— Nada pesimistis Koordinator Umum Perhimpunan Pemilih Indonesia (PPI) Kabupaten Banggai Zaidul Bahri Mokoagow, terkait laporan dugaan politik uang oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banggai Sulianti Murad, rupanya tak menyurutkan semangat Supriadi Lawani.
Sebagai pihak pelapor ke Bawaslu Kabupaten Banggai, Budi-begitu sapaan akrabnya malah menantang PPI Kabupaten Banggai untuk gelar perkara secara terbuka.
“Kalau PPI mau gelar perkara. Mari kita lakukan terbuka,” kata Budi menyikapi statemen Zaidul Bahri Mokogow yang menyebut laporan politik perlu pendalaman sehingga beban pembuktian agak rumit.
Bagi Budi gelar perkara secara terbuka itu penting. Sehingga menjadi pendidikan politik buat publik.
“Biar jadi pendidikan politik buat rakyat Banggai,” ucapnya.
Lagi pula tambah dia, selama ini penindakan politik uang itu kurang sekali di Kabupaten Banggai.
Sehingga tidak heran Kabupaten Banggai menjadi nomor dua dalam kerawanan politik uang se Indonesia.
Masih dengan komentar Budi, Zaidul tidak perlu kuatir terkait dengan pembuktian politik uang. Karena dokumen telah ia lengkapi disaat memasukan laporan resmi ke Bawaslu Banggai.
“Terima kasih sarannya pak Zaidul. Tapi apa yang dia kuatirkan sudah kami penuhi,” kata Budi.
Ia pun merincikan dokumen laporan itu.
“Sampai nomor seri uang kami punya. Surat Tanda Terima Pemberitahuan kampanye kami punya dan saksi kami punya,” jelas Budi.
Yang pasti tekan Budi sebelum menutup tanggapan baliknya buat PPI Banggai, “yang kami tagih adalah komitmen penegak hukum untuk konsisten menegakkan hukum”. * yan
Baca: Koordinator Umum PPI Banggai Sebut Beban Pembuktian Politik Uang Agak Rumit
Discussion about this post